Scroll untuk baca artikel
Bekasi RayaBencana AlamBeritaKesehatanPeristiwa

Dampak Banjir di Cikarang Utara, Ada 4 Desa yang Terendam kini Warga Keluhkan Penyakit Kulit

161
×

Dampak Banjir di Cikarang Utara, Ada 4 Desa yang Terendam kini Warga Keluhkan Penyakit Kulit

Sebarkan artikel ini

Triberita.com, Kabupaten Bekasi – Sekertaris Kecamatan Cikarang Utara, Dodi Agus Suprianto mengatakan, ada empat desa yang terdampak banjir diwilayah Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten. Memang yang cukup lumayan parah itu di Desa Karangraharja dan Desa Tanjungsari, kalau untuk dua desa ini, kondisinya masih belum surut, sedangkan di Desa Karangasih dan di Desa Mekar Mukti sudah mulai agak surut. Pada Selasa (01/03/23).

“Seperti yang kita lihat ini, ini kita dilokasi gang kelinci, Desa Karangasih juga sudah mulai agak surut dan kita sudah mendiskusikan bantuan dari para donatur berupa nasi bungkus dan peralatan peralatan yang lain,” ujarnya kepada triberita.com.

Dodi mengungkapkan, memang ini secara global curah hujan yang cukup tinggi berada dihulu, dan kebetulan juga saat ini juga sedang mendung lagi yang dirinya harapkan supaya banjir tidak berkepanjangan di daerah ini dan khususnya di Cikarang utara.

“Yang terdampak banjir itu warga, kita taro di posko-posko, yang ada dipinggir jalan di Desa Tanjung sari dan Desa Karangraharja. Yang sedang membutuhkan itu saat ini yaitu makan-makanan untuk mereka makan pagi, siang, sore dan bahkan malam,” ucapnya.

Lanjut Dodi, Karena didua desa ini (Desa Tanjung sari dan Desa Karangraharja) yang traile sungai air Lemah Abang itu belum keadaan surut, jadi memang pihaknya sudah membuka tenda-tenda dan posko-posko di lokasi-lokasi titik-titik pengungsia’an, jadi pihak kecamatan centralkan disitu supaya terpusat dalam pendistribusian.

“Keseluruhan mungkin hitungan kita mencapai 1.200 Kartu Keluarga (KK) yang terdampak dari banjir yang berdampak di hari kedua ini. Antisipasi saat ini nanti bisa dilihat sendiri, kami diposko-posko pengungsian itu dan pihak-pihak puskes mau pun puskesmas puskesmas sudah membuat posko-posko dilokasi tersebut, jadi memang untuk penyakit kulit memang sudah terlihat ada yg terdampak gatal-gatal, bahkan ibu-ibu juga sudah kita evakuasi. Ya memang kita didalam Musrembang 2023 ini untuk tahun 2024 memang sudah beberapa upaya-upaya kita untuk mengusulkan pemecahan di titik-titik rawan banjir seperti di desa Tanjungsari dan Desa Simpangan,” bebernya.

Baca Juga :  Fakta Baru, Proyek Normalisasi Saluran Drainase di Cikarang Utara Terus Dikebut

Masih kata Dodi, masyarakat terutama kalau dirinya lihat, memang kecenderungan tidak lepas dari volume sampah, yang mengaliri itu jadi mampet atau tersumbat, terutama yang paling rawan itu di Desa Karangasih, karna di desa Karangasih itu memang saluran – saluran airnya kecil terus masyarakat kecenderungan nya buang sampah sembarangan.

“Akhirnya seperti yang kita lihat sekarang, ini kan akibat air tidak berjalan lancar atau tersendat karena akibat tertutup salurannya oleh sampah- sampah, mangkanya kita sedang kordinasikan sekarang kepada pihak RT da RW untuk segera membersihkan sampah-sampah yang menyumbat, mungkin bisa dilihat sebagian sepanjang jalan Kihajar Dewantara, banyak sampah-sampah yang sudah di angkut oleh warga kini warga mengeluh penyakit kulit gatal-gatal dan diare, pemerintah sudah menyiapkan obat-obatan di posko dan puskesmas,” pungkasnya.

Facebook Comments
Example 120x600