Triberita.com, Serang – Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menjelaskan, potensi banjir rob disebabkan adanya fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee atau Jarak terdekat bulan ke bumi pada tanggal 21 Januari 2023. Sehingga berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.
“Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, diantaranya pesisir Aceh, pesisir Sumatera Utara, pesisir Sumatera Barat, pesisir Lampung, pesisir Kepulauan Riau, pesisir Bangka Belitung, pesisir Banten, pesisir utara DKI Jakarta, pesisir Jawa Barat, pesisir Jawa Tengah, pesisir Jawa Timur, pesisir Bali, pesisir Nusa Tenggara Barat, pesisir Nusa Tenggara Timur, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Kalimantan Tengah, pesisir Maluku Utara, pesisir Maluku, pesisir utara Papua, pesisir Papua Selatan,”katanya, pada Rabu (18/1/2023).
Eko juga mengungkapkan, potensi banjir rob ini berbeda waktu, baik hari dan jam di tiap wilayah.
“Secara umum (banjir rob) berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,”ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada masayarakat untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi terkini terkait perakiraan cuaca dapat menghubungi call center 021-6546315/18, call center BMKG 196. Atau melalui website http://maritim.bmkg.go.id dan juga media sosial twitter dan Instagram @BMKGmaritim atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Penulis : Yusvin