Triberita.com | Cilegon Banten – Erupsi Gunung Berapi, kembali terjadi. Kali ini, Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat, dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut, mengalami erupsi, dan mengeluarkan suara dentuman dan gemuruh serta melontarkan batu api, pada Sabtu (13/1/2024).
Gunung Marapi saat ini berada dalam Status Level III (Siaga). Masyarakat diimbau untuk tidak memasuki wilayah dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).
“Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, pada Sabtu 13 Januari 2024, pukul 01.42 WIB, dan pukul 11:43 WIB dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.000 m di atas puncak,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi, Sabtu (13/1/2023).
Erupsi tersebut tidak menimbulkan korban jiwa atau luka, namun menimbulkan kepanikan di kalangan warga di sekitar gunung.
Warga di desa-desa Bukit Batabuah, Simabur, Malalak, dan Manggis, yang berada dalam radius 4,5 kilometer dari puncak Marapi, telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Terpisah, Petugas Pemantau Gunung Api Marapi, Teguh Purnomo, membenarkan adanya material lava yang keluar dari erupsi Marapi pada Sabtu dini hari itu.
“Iya mengeluarkan lava, erupsi dengan tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi sementara 34 detik,” katanya.
Namun, ia tidak memberikan informasi lebih jauh terkait lava atau batu api yang keluar dari kawah Marapi serta arah dan jauh lontarannya.
PGA mencatat sejak awal Desember 2023 hingga Sabtu (13/1) pagi terjadi letusan Gunung Marapi sebanyak 123 letusan, dan 655 hembusan.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status level III (siaga) dengan rekomendasi masyarakat dilarang memasuki dan tidak melakukan kegiatan dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek).