Triberita.com, Serang Banten – Pemerintah Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah berupaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya erupsi Gunung Slamet yang saat ini berstatus Waspada (Level II).
Dalam upaya tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mulai menginventarisasi jalur evakuasi bencana. Untuk itu, masyarakat dan penanggung jawab wisata di Purbalingga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet, seperti yang direkomendasikan PVMBG.
Hal ini diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko yang disampaikannya dalam rapat koordinasi yang melibatkan camat-camat dari wilayah terdekat dengan area kaki Gunung Slamet,
“Kami minta untuk jalur evakuasi di wilayah kecamatan terdekat dengan bencana agar diinventarisasi datanya, selanjutnya disosialisasikan kepada masyarakat,” kata Priyo Satmoko di Purbalingga, Rabu 1 November 2023.
Priyo menjelaskan, wilayah yang berada di sekitar Gunung Slamet adalah Kecamatan Karangreja, Bobotsari, Mrebet, Bojongsari, dan Kutasari serta dihadiri perwakilan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Purbalingga, dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Purbalingga.
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Kabupaten Pemalang, kata dia, aktivitas vulkanik Gunung Slamet menunjukkan peningkatan secara terus-menerus tanpa ada jeda turun sejak tanggal 13 Oktober 2023, lalu.
Oleh karena itu, lanjut dia, sejak tanggal 19 Oktober 2023, pukul 08.00 WIB, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menaikkan tingkat aktivitas vulkanik Gunung Slamet dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).
Sekedar informasi, langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi erupsi gunung berapi, adalah:
Berdasarkan buku saku BNPB, berikut yang harus dilakukan saat terjadi erupsi:
1. Perhatikan arahan dari PVMBG dan perkembangan aktivitas gunungapi
2. Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik
3. Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang
4. Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusan meluas di luar prediksi ahli
5. Siapkan dukungan logistik, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai
6. Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan
7. Tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai
8. Hindari tempat terbuka
9. Lindungi diri dari abu letusan gunungapi
10. Gunakan kacamata pelindung
11 . Jangan memakai lensa kontak
12. Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung
13. Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti, baju lengan panjang, celana panjang, dan topi
14. Kurangi terpapar dari abu vulkanik
15. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu vulkanik sebab bisa merusak mesin kendaraan
16. Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik karena beratnya bisa merobohkan dan merusak atap rumah atau bangunan
17. Waspadai wilayah aliran sungai yang berpotensi terlanda bahaya lahar pada musim hujan.