Scroll untuk baca artikel
triberita.com
Banten RayaBeritaEkonomi & BisnisFilm & HiburanHiburanSosial Budaya

Kapan Imlek 2023 Dirayakan dalam Kalender Masehi ? Berikut Sejarahnya

200
×

Kapan Imlek 2023 Dirayakan dalam Kalender Masehi ? Berikut Sejarahnya

Sebarkan artikel ini

Imlek, menurut lampiran SKB 3 Menteri, pada tahun ini ditetapkan sebagai hari libur nasional

Ilustrasi barongsai
Ilustrasi barongsai

Triberita.com, Serang – Kapan Imlek 2023 dirayakan dalam kalender Masehi ? Sebenarnya Wujud Barongsai itu, Singa atau Naga?

Imlek, menurut lampiran SKB 3 Menteri, pada tahun ini ditetapkan sebagai hari libur nasional. Imlek 2023 juga disebut dengan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili.

Melansir SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023, Imlek 2023 resmi ditetapkan pada Minggu, 22 Januari 2023. Berdasarkan penanggalan sekarang, Imlek 2023 tinggal 5 hari lagi.

Selain ditetapkannya Imlek 2023 sebagai hari libur nasional, SKB yang ditandatangani Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama Republik Indonesia, Ida Fauziyah Menteri Ketenagakerjaan, dan Abdullah Azwar Anas Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) juga menetapkan hari cuti bersama Imlek 2023.

Menurut SKB tersebut, cuti bersama Imlek 2023 berlaku pada Senin 23 Januari 2023. Dapat diambil kesimpulan, terdapat satu hari libur tambahan setelah Imlek 2023 yang jatuh pada hari Minggu, 22 Januari.

Hasil pengamatan dari laman resmi China Highlights, bahwa penamaan tahun baru Imlek 2023 juga disebut Tahun Kelinci atau lebih tepatnya Kelinci Air.

Berdasarkan penanggalan tersebut, tahun baru Imlek 2023 ini, dimulai dari 22 Januari 2023 sampai dengan tanggal 9 Februari 2024.

Secara penamaan Tahun Kelinci, bahwa tahun tersebut juga pernah terjadi pada 1951, 1963, 1975, 1987, 1999, 2011, 2023. Dan akan terjadi lagi Tahun Kelinci pada 2035.

Secara terpisah, menurut Js Liem Liliany Lontoh dalam artikelnya yang dimuat di FKUB DKI Jakarta, penamaan tahun baru Imlek 2023 sebagai Kongzili lantaran kalender Imlek/Yinli mengacu pada tahun kelahiran Nabi Kongzi yang terjadi pada 551 SM.

Dari fakta tersebut, juga dapat diambil kesimpulan penyebutan tahun baru Imlek 2023 bisa disebut sebagai Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili, lantaran tahun 2023 apabila dijumlahkan dengan 551 akan mendapatkan total 2574.

Baca Juga :  Seorang Bocah 7 Tahun Jadi Korban Peluru Nyasar Komplotan Pelaku Curanmor di Bekasi

Tentang Barongsai

Perayaan Imlek kurang meriah bila tidak ada pertunjukkan tarian barongsai.

Bagi etnis Tionghoa maupun masyarakat umum, selalu menantikan pertunjukkan barongsai saat perayaan Imlek.

Tak heran jika masyarakat Indonesia menganggap perayaan Imlek identik dengan pertunjukkan barongsai.

Namun bagi sebagian masyarakat umum yang bukan dari etnis Tionghoa, masih bingung dengan wujud barongsai sebenarnya.

Ada yang menyebut barongsai itu berbentuk Naga, dan sebagian lagi menganggap sebagai Singa.

Lantas wujud barongsai itu Singa atau Naga? Simak sejarah dan makna tarian tersebut berikut ini.

Barongsai adalah tarian tradisional asal Tiongkok, yang biasanya dipertunjukkan saat hari-hari besar seperti perayaan Imlek.

Tarian barongsai ini dimainkan oleh dua orang, satu dibagian kepala dan lainnya memainkan bagian ekor.

Pertunjukkan barongsai semakin meriah dengan diiringi musik yang ramai dan kencang.

Gerakkan umum pada tarian barongsai seperti memanjat, mengedipkan mata, menggoyangkan tubuh, dan lain sebagainya.

Kostum barongsai ini berbentuk Singa, dengan kepala yang besar dan biasanya warna yang digunakan merah atau kuning.

Wujud dari barongsai sendiri adalah Singa, di mana menurut kepercayaan etnis Tionghoa hewan tersebut melambangkan keberanian, kekuatan, keunggulan dan kebijaksanaan.

Kemudian etnis Tionghoa juga percaya dengan adanya pertunjukan barongsai saat Imlek akan membawa berkah dan mengusir roh jahat.

Awal mula adanya barongsai pada masa dinasti Han (202 SM – 22 M), hanya beberapa singa mampu mencapai dataran tengah dari wilayah barat Tiongkok Kuno (sekarang Xinjiang).

Saat itu orang-orang menirukan penampilan dan gerakan singa tersebut, hingga berkembang menjadi tarian singa di Periode Tiga Kerajaan (220-280).

Tarian itu lantas populer dengan munculnya agama Buddha di Dinasti Utara dan Selatan (420-589).

Baca Juga :  Apel Operasi Lodaya 2023, Ribuan Personel Dikerahkan untuk Pengamanan Arus Mudik di KBB-Cimahi

Sementara pada Dinasti Tang (618-907) tarian singa malah menjadi salah satu tarian istana.

Hingga kini barongsai menjadi tarian populer dan pertunjukkan wajib yang selalu ada di acara-acara besar etnis Tionghoa.

9 Tradisi Umat Konghucu Setiap Tahun Baru Imlek, Ternyata Beberapa Mirip Agama Islam.

Kaum Tionghoa atau umat agama Konghucu, sebentar lagi akan merayakan Tahun Baru Imlek.

Setiap Tahun Baru Imlek, pastinya umat Konghucu punya tradisi atau kebiasaan tersendiri untuk merayakan hari raya.

Ternyata terdapat 9 tradisi umat Konghucu setiap Tahun Baru Imlek, beberapa ternyata mirip kebiasaan agama Islam.

Dikutip triberita.com dari berbagai sumber, ini 9 tradisi atau kebiasaan yang terkait dengan Tahun Baru Imlek, antara lain:

1. . Membersihkan : Dalam minggu-minggu menjelang Tahun Baru Imlek, orang secara tradisional membersihkan rumah mereka untuk menghilangkan nasib buruk dan memberi ruang bagi keberuntungan.

2. Dekorasi : Dekorasi merah, seperti lampion, spanduk, dan bait, biasanya digunakan untuk menghiasi rumah dan jalan selama Tahun Baru Imlek. Merah dipercaya dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.

3. Makan malam Tahun Baru : Pada Malam Tahun Baru, keluarga berkumpul untuk pesta besar untuk merayakan akhir tahun lama dan awal tahun baru.

4. Kembang api : Kembang api dinyalakan pada tengah malam pada Malam Tahun Baru untuk menakuti roh jahat dan membawa keberuntungan.

5. Amplop merah : Orang dewasa memberikan amplop merah berisi uang sebagai hadiah kepada anak-anak selama Tahun Baru Imlek. Uang konon membawa keberuntungan.

6. Tarian singa dan naga: Tarian singa dan naga dilakukan di banyak komunitas untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat.

7. Makan malam reuni : Anggota keluarga akan berkumpul bersama untuk mengadakan makan malam reuni di Malam Tahun Baru.

Baca Juga :  Momen Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2023, Pj Bupati Bekasi Beri Pesan Penting, Begini katanya

8. . Mengunjungi kerabat dan teman: Banyak orang mengambil kesempatan untuk mengunjungi kerabat dan teman selama periode Tahun Baru Imlek.

9. Festival Lampion: Pada hari ke 15 tahun baru, orang-orang menyalakan dan melepaskan lampion kertas, melambangkan melepaskan masa lalu dan menyambut masa depan.

Itu hanyalah beberapa dari banyak tradisi yang terkait dengan Tahun Baru Imlek, yang bervariasi tergantung pada wilayah dan kebiasaan khusus masing-masing keluarga.

 

 

Penulis : Daeng Yusvin

Facebook Comments
Example 120x600