Triberita.com, Serang Banten – Sebanyak lima warga Provinsi Banten menjadi korban dalam peristiwa kebakaran pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Depo Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.
Kelima warga Banten yang tewas berasal dari Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, bernama Sumiati, Taris, Herry, Rea, dan Aco (3). Total korban sejauh ini mencapai 17 orang.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Kantor Penghubung Pemprov Banten di DKI Jakarta, Ika Sri Erika. “Iya betul ada lima orang berasal dari Lebak, Banten,” kata Ika, Sabtu (4/3/2023).
Pihaknya kini masih mendata korban yang masih mendapat perawatan di rumah sakit. Untuk korban meninggal dunia, pihak Pemerintah Provinsi Banten akan memfasilitasi kepulangan korban ke rumah duka di Lebak, Banten.
Sebelumnya, kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Sebanyak 52 unit mobil pompa dan 260 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di kawasan depo dan permukiman warga yang ikut terbakar. Api berhasil dipadamkan pada Sabtu (4/3/2023) pagi.
Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.
Akibat insiden kebakaran yang berasal dari pipa bahan bakar minyak itu, mengakibatkan kobaran api membumbung tinggi dan membuat langit di sekitar lokasi kejadian menjadi gelap tertutup asap hitam.
Warga berlarian menyelamatkan diri ke berbagai tempat aman, di antaranya markas PMI Jakarta Utara yang berada tidak jauh dari pemukiman.
Rizal, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara menuturkan jumlah warga yang mengungsi ke markas PMI Jakarta Utara mencapai 338 jiwa.
Para anggota masyarakat mengungsi juga tersebar di sejumlah posko, di antaranya RPTRA Rasela mencapai 256 jiwa, Kantor Dinas Tenaga Kerja sebanyak 74 jiwa, Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan sebanyak 65 jiwa, hingga beberapa masjid di sekitar lokasi kejadian.
Selain delapan orang masih dinyatakan hilang, kebakaran pipa bahan bakar minyak itu juga menewaskan 17 orang dan 49 orang mengalami luka bakar.
Korban meninggal dunia berada di Rumah Sakit Polri, sedangkan korban luka bakar ada di sejumlah rumah sakit, di antaranya Rumah Sakit Pelabuhan, RSUD Tugu Koja, Rumah Sakit Mulyasari, dan Rumah Sakit Koja.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau lokasi mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan bakal menanggung seluruh biaya pengobatan korban kebakaran pipa BBM di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
“Tentunya kalau semua biaya (pengobatan dan perawatan) kami tanggung, pemerintah tanggung,” kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono setelah meninjau korban kebakaran di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan bahwa pihaknya bersama pemerintah pusat telah menyiagakan sejumlah RSUD untuk menangani para korban kebakaran tersebut.
RS Mulyasari menjadi tempat untuk memberikan pertolongan pertama pada korban kebakaran pipa BBM di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (03/03) malam. Lokasi rumah sakit tersebut paling dekat dengan tempat kejadian perkara.
Ditempat yang sama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, ada 708 pengungsi akibat kebakaran per hari Sabtu (4/3/2023) pukul 12.00 WIB.
Para pengungsi tersebar di empat tempat, yaitu Kantor PMI Jakarta Utara, RPTRA Rasella, gedung dan masjid DPP Golkar Jakarta Utara, dan SDIT Gema Insan Mandiri.
Kebakaran terjadi di kawasan Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah RT 012 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.
Kebakaran terjadi setelah pipa BBM di kawasan depo meledak. Sebanyak 52 unit mobil pompa dan 260 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di kawasan depo dan permukiman warga yang ikut terbakar.