Triberita.com | Kabupaten Bekasi – Demo buruh kenaikan upah di Kabupaten Bekasi Jawa Barat menuai kekecewaan masyarakat, khususnya pengguna jalan wilayah Cikarang. Pasalnya aksi ribuan buruh itu berdampak kemacetan dimana mana. Akses Cikarang nyaris lumpuh.
Kemacetan parah terjadi dari Bulak Kapal Bekasi Timur sampai lampu merah Cibitung, hingga kawasan industri Jababeka lumpuh total. Pasalnya, demo buruh menutup 2 jalur di pertigaan lampu merah cibitung. Kamis, 23/11/2023
Ditutupnya 2 jalur dipertigaan Cibitung berdampak kemacetan di beberapa ruas jalan, diantaranya jalan inspeksi kalimalang dan jalur pantura.
Tak hanya di jalur Pantura, kemacetan parah juga terjadi di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, Bekasi. Panjang kemacetan mengular hingga mencapai 15 kilometer.
Pantauan dari CCTV di laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pukul 13.25, kemacetan di tol Jakarta-Cikampek dimulai dari KM 7 hingga KM 22 arah Cikampek. Kendaraan tampak tidak bergerak, padat merayap.
Lumpuhnya akses jalan di wilayah Cikarang itu pun mengakibatkan aktivitas dan perekonomian masyarakat terhambat.
Salah satu pengendara mobil Sukardi (46) terdampak kemacetan pun mengungkapkan protesnya.
Sukardi yang hendak menuju ke Cikarang sudah terjebak macet saat mulai memasuki wilayah Tambun. Selama 2 jam kendaraannya mandeg tak bergerak di Tambun.
Sukardi pun menyesalkan para buruh yang melakukan aksi demo, namun tidak memikirkan kepentingan masyarakat Bekasi.
“Jujur saya sangat terganggu sekali, sudah 2 jam saya kena macet dari kota Bekasi Sumarecon, ini saya baru sampai Tambun untuk menuju ke kantor,” keluhnya.
Dampak kemacetan yang terjadi membuat kerugian masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Demo memang tidak dilarang tapi ya jangan rugikan masyarakat juga lah”, tandasnya.
Pihaknya berharap dari kepolisian bisa mengatur jalan supaya tidak terjadi kemacetan yang parah.
“Saya berharap dari pihak kepolisian supaya bisa mengatur jalan agar tidak terjadi kemacetan parah justru yang dirugikan masyarakat,” tutupnya.
Hal senada diungkapkan Nur, yang juga akan melakukan perjalanan menuju kantornya di Cikarang Utara.
Nur melintasi jalan raya Pantura dari arah Bekasi Timur. Namun sampai di Tambun, perjalanan wanita ini sudah terhambat macet akibat demo buruh. Nur pun mengaku kecewa dengan aksi buruh tersebut.
Menurut dia, buruh memang boleh menggelar aksi demo untuk menyampaikan tuntutannya. Tapi sebenarnya aksi itu bisa dilakukan tanpa menimbulkan dampak yang merugikan masyarakat, seperti kemacetan total seperti ini.
“Boleh-boleh saja demo, silahkan kalau memang ingin menyampaikan tuntutannya dengan cara aksi unjuk rasa. Tapi pikirkan juga kepentingan masyarakat banyak. Kemacetan total sampai berkilo-kilo meter begini kan menyulitkan orang. Apa tidak ada cara lain supaya ngga menimbulkan kemacetan?,” ungkap Nur.
