Scroll untuk baca artikel
Bekasi Raya

Oknum Petugas Berseragam Humas Polres Metro Bekasi Intimidasi Awak Media Meliput Evakuasi Terduga Pelaku Pencabulan

149
×

Oknum Petugas Berseragam Humas Polres Metro Bekasi Intimidasi Awak Media Meliput Evakuasi Terduga Pelaku Pencabulan

Sebarkan artikel ini
Oknum Petugas Berseragam Humas Polres Metro Bekasi Intimidasi Awak Media Meliput Proses Evakuasi Terduga Pelaku Pencabulan.(Foto: Yusup)

Triberita.com | Kabupaten Bekasi – Proses evakuasi yang dilakukan tim Polres Metro Bekasi terhadap terduga pelaku aksi pencabulan di  Pondok Pesantren Al-Qona’ah, diwarnai kericuhan.

Rhama salah seorang awak media elektronik, diduga mengalami intimidasi dari oknum petugas kepolisian yang menggunakan pakaian seragam Humas. Intimidasi terjadi ketika Rhama  mengabadikan petugas sedang mengamankan warga, di Kampung Jarakosta, Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Jum’at malam. (27/09/2024).

Rhama sempat didorong dan nyaris dirampas kameranya. Saat itu, Rhama sedang mengambil gambar terduga pelaku provokator yang diamankan petugas.

Menurut Rhama, dirinya saat itu sedang melakukan pengambilan gambar petugas kepolisian ketika sedang mengamankan seorang warga, yang diduga menjadi provokator, namun sempat didorong oleh petugas kepolisian yang memakai Baju Humas Polres Metro Bekasi.

Oknum berseragam petugas Humas Polres Metro Bekasi yang turut mengamankan seseorang yang diduga provokator pada proses evakuasi pelaku pencabulan Ponpes Al Qonoah di Karang Bahagia Kabupaten Bekasi.(Foto Yusup)

“Humas itu sedang mengamankan warga, setelah itu kita didorong dorong, saya bilang kita media, dengan nada agak keras, karena di lokasi sangat berisik dengan suara warga dan petugas. Tapi petugas itu malah ngotot, dan nyaris merampas kamera saya, maka saya reflek menarik kamera, hingga kena bibir saya, sehingga berdarah,” bebernya.

Ia menjelaskan, dirinya terpaksa merekam menggunakan ponsel, lantaran kamera Camcorder yang dibawa nya, mengalami eror.

“Kamera gede eror, dan mendadak memory penuh setelah beberapa kali saya rekam. Terpaksa kamera gede saya selendangkan di bahu, dan saya teruskan pakai ponsel,” ujarnya.

Akibat dari insiden tersebut, Rhama mengalami sobek di bibir dan kehilangan sebuah jam tangan di lokasi kejadian.

Sementara itu, terkait sikap arogan oknum Humas , Sofyan salah satu jurnalis sangat menyayangkan sikap petugas yang mendorong wartawan yang sedang melakukan peliputan.

“Kita mau tanya, fungsi Humas Kepolisian di lokasi apa saja, apakah bisa ikut menangkap orang, atau hanya bertugas mendokumentasikan kegiatan kepolisian? Kalau saya lihat di video tersebut, petugas Humas tersebut ikut memegang orang yang diduga pelaku provokator, bersama sama dengan petugas kepolisian Sabhara. Yang saat itu terlihat banyak sekali petugas kepolisian, malah ada yang merekam petugas berpakaian preman,” ujar Sofyan.

Baca Juga :  Laga Persija Vs Ratchaburi, Polisi Larang Anggota Gunakan Gas Air Mata

Ssituasi saat itu, lanjut dia, memang sedang panas. Tapi seorang petugas juga harus bisa bersikap profesional untuk tetap menjaga Polri yang presisi. Sofyan yang juga orang tua dari Rhama,  masih menimbang apakah akan melaporkan kasus tersebut ke Propam atau tidak.

Sementara itu, Didit Junaidi selaku Ketua Pokja Polres Metro Bekasi,  mengaku sudah berusaha menghubungi dan berkomunikasi dengan Kasie Humas Polres Metro Bekasi, terkait insiden tersebut.

“Tadi sudah dihubungi dan berkomunikasi, intinya akan dijelaskan oleh Kasie Humas, mungkin besok ada keterangan resminya ” ujar Didit.

Facebook Comments
Example 120x600