Triberita.com ǀ Kabupaten Bekasi – Ketua LSM Pemantau Kinerja Aparat Negara Indonesia (Penjara) Kabupaten Bekasi, J.M. Hendro menanggapi persoalan beredarnya foto Bupati dan wakil Bupati Bekasi yang ditutup matanya, yang akhirnya menuai persoalan.
Hendro menilai, foto tersebut, bukan hal yang perlu ditanggapi, karena itu ada di ruang terbatas, yakni grup whatsapp.
“Bupati dan Wakil Bupati adalah pejabat public, dan bukan simbol pemerintahan daerah, jadi saya perlu juga menyampaikan kepada teman teman, agar jangan terlalu cepat bicara atau bersetatemen di media. Aaya sarankan perlu banyak membaca literatur apa arti dari simbol pemerintahan daerah sebelum angkat bicara,” papar Hendri di Bekasi, Kamis (8/5/2025)
Ia menjelaskan, simbol pemerintahan daerah, mempunyai beberapa bagian seperti logo atau lambang daerah, bendera daerah, hymne atau lagu serta semboyan. Hendro pun mengungkapkan pandangannya terkait foto Bupati maupun Wakil Bupati yang matanya ditutup.
“Saya punya pandangan sendiri, saya menyamakan dengan lambang Lady Justice yang mengandung pada simbol Dewi Keadilan (Lady Justice) melambangkan keadilan yang tidak memihak dan objektif, itu juga ditutup matanya,” jelas Hendro.
Selama mengenal Bupati dan Wakil Bupati Bekasi, lanjut dia, mereka adalah pejabat publik yang terbuka dengan kritik.
“Jadi apapun kebijakan yang diambil beliau, pasti sesuai dan objektif untuk kepentingan kemajuan Kabupaten Bekasi,” katanya.
Menurut Hendro, banyak oknum yang memamfaatkan situasi terkait foto yang ada di grup terbatas whastshapp tersebut. Sebagai Ketua DPC LSM Penjara Indonesia Kabupaten Bekasi dan juga Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Setu, Hendro mengatakan, dirinya mendukung program Bupati dan Wakil Bupati.
“Kalo mau cari muka, jangan mengadu domba dengan memframing hal yang tak punya nilai dan tak penting. Ayo kita sama-sama bersinergi dengan pemerintah dalam membangun Kabupaten Bekasi sesuai kemampuan kita dan ngga perlu baper atau menjilat secara berlebihan,”pungkas Hendro
