Triberita.com | Subang – Pasca Bencana Longsor Cipondok, Desa Pasanggrahan Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang, Jawa Barat, kini mulai dirasakan berpengaruh kepada pendapatan Asli Daerah Perumda Air Minum Tirta Rangga Subang.
Diprediksi pendapatan merosot tajam sampai 50 Persen pendapatan hilang. Seperti mimpi buruk berkepanjangan, Bencana longsor Cipondok ternyata disadari meninggalkan jejak kerusakan yang cukup parah.
Kerugian Perumda PDAM Subang ditaksir mencapat 3 miliar rupiah. Perhitungan tersebut bisa terhitung dari hancurnya 4 sumber mata air, Bangunan dan peralatan pengelolaan air, bahkan rumah dinas PDAM, kini sudah menghilang di sapu material longsor.
“Anggaran yang kami miliki saat ini belum bisa mengcover kebutuhan proses rekontruksi saat ini, butuh biaya yang cukup besar, dari dasar itulah kami membuka selebar-lebarnya Donasi kepada pihak perusahaan atau swasta dan para dermawan yang ingin membantu kami,” Kata Lukman Nurhakim Direktur Perumda Tirta Rangga Subang.
Ditambah kerugian dari pemasukan pembayaran rutin di 10 Ribu pelanggan diwilayah 3 kecamatan yang terkena dampak kekeringan air PDAM semakin hari, menderita tanpa air bersih
Rekontruksi dan rehab fasilitas pengelolaan sumber air sampai saat ini diberitakan di hari ke 10 Pasca bencana belum bisa dikatakan baik, bahkan harapan untuk Kembali normal kembali masih jauh dari perkiraan.
Dibutukan waktu lama atau atau sekurangnya waktu 6 bulan pekerjaan rekontruksi bisa dikatakan pulih, Butuh biaya besar untuk bangkit Kembali PDAM Subang.
Direktur Perumda Tirta Rangga Subang kepada, Lukman Nurhakim kepada Triberita.com mengungkapkan keluh kesalnya atas kejadian bencana tersebut,
“Dan kini sudah diperbaiki kembali dan bisa berjalan normal dalam pelayanan air bersih,” ucapnya.
Bencana terus menerpa perusahaan air minum yang sudah berdiri sejak tahun 1980 itu, walaupun sudah di perbaiki dua hari kemudian sumber air satu-satunya yang bisa digunakan untuk melayani air bersih di masyarakat untuk 3 Kecamatan Jalancagak, Cisalak dan Kasomalang, berhenti total pada Jumat malam (19 Januari 2024).
Semangat tidak pernah padam para karyawan PDAM terus bergerak, berkerja mencari solusi dan memperbaiki fasilitas dengan tenaga seadanya.