Triberita.com | Flores – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mencatat Gunung Lewotobi Laki-laki, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi sebanyak tiga kali dalam periode pengamatan sepanjang Minggu 5 Oktober 2025 hingga pukul 11.18 WITA.
Berdasarkan laporan Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, erupsi terjadi pada pukul 00.57 WITA, pukul 05.47 WITA, dan pukul 11.18 WITA, Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada Status Level III (Siaga).
Pada erupsi pertama, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.500 meter di atas puncak atau sekitar 4.084 mdpl berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14.8 mm dan durasi kurang lebih tiga menit 16 detik.
Lebih lanjut, pada erupsi kedua tinggi kolom abu teramati kurang lebih 600 meter di atas puncak atau sekitar 2.184 mdpl. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7.4 mm dan durasi kurang lebih satu menit 41 detik.
Pada erupsi ketiga, tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5.5 mm dan durasi kurang lebih dua menit 26 detik.
Gunung Lewotobi Laki-laki, saat ini berada pada Status Level III (Siaga), oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius enam km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Masyarakat, juga diimbau agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, juga diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
















