Triberita.com, Bandung Barat – Pasca 10 Kepala Desa di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyatakan sikap bentuk protes atas kebijakan Bupati Hengki Kurniawan, hal ini mengundang rasa simpatik salah satu pemuda diwilayahnya.
Diketahui, protes itu dipicu pada awal tahun pada Senin (10/1/2023), dimana Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan melakukan rotasi, mutasi dan promosi besar-besaran. Yang mana itu memang merupakan hak preogratif Bupati.
Baru-baru ini, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Padalarang melayangkan surat pernyataan sikap terkait rotasi dan mutasi promosi, dimana Camat Padalarang Dudi Supriadi dipindah tugaskan menjadi Camat Lembang.
“Kami memang tidak bisa melarang apa yang menjadi keputusan Bupati, bagaimanapun juga pak Hengki adalah pimpinan kami di Bandung Barat, cuman, amat sangat disayangkan ketika hubungan kami (pemuda) Padalarang yang sudah terjalin lama dengan baik harus terpisahkan,” kata Nevi ketua ormas Brigez Padalarang saat dihubungi, Jum’at 13 Januari 2023.
Nevi menilai, hubungan baik itu ia jalin sejak beberapa tahun lalu dengan kedekatan emosional sudah terbangun antara pemimpin kewilayahan dengan pemuda.
“Kami dalam konteks ini pemuda Padalarang dan pak Dudi Supriyadi sangat memahami kultur kewilayahan, bersama sama kita menjalin kerjasama untuk menjaga kondusifitas, beliau terbukti mampu mempersatukan kami pemuda Padalarang untuk bisa saling menjaga keamanan, kerjasama TNI-POLRI dan unsur kewilayahan di era beliau sangat kami rindukan,” sebutnya.
Ia tak memungkiri, kala itu Covid-19 masih merajalela, kebersamaan yang ia jalin dengan rasa memiliki menjadi kunci kesuksesan seorang pemimpin.
“Kita bersama sama memerangi Covid-19, dengan melakukan serangkaian kegiatan vaksin, siang malam kita berkeliling sosialisasi edukasi tanpa lelah beliau mengajari kami pemuda untuk bisa lebih peduli terhadap lingkungan, momen itu yang kita tidak bisa lupakan, dan masih banyak kegiatan pemuda yang diarahkan beliau untuk lebih mencintai wilayahnya,” terang Nevi.
Kendati itu, amat sangat disayangkan, kata Nevi, di tahun politik jelang Pilkada 2024 ini, justru menjadi momen paling kursial (genting) yang harus dipahami seorang pemimpin.
“Jelang pemilu 2024 ini, saya rasa pak Dudi sangat memahami titik wilayah rawan konflik, dan mampu merangkul pemuda di Padalarang, bukan berarti saya menolak kebijakan Bupati,” sebutnya.
“Amat sangat disayangkan mengapa beliau dipindahkan menjelang pemilu dan kita butuh waktu lama untuk bisa beradaptasi dengan pemimpin yang baru, bukan berarti kita menolak camat yang baru,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Ciburuy, Firmansyah mengatakan, Kecamatan Padalarang perlu sosok yang bisa menjadi penyeimbang untuk kondusifitas dimasyarakat, dan jikalau adanya kepemimpinan baru akan banyak lagi penyesuaian.
“Karena yang dirasa atas kepemimpinan Dudi Supriadi selaku Camat Padalarang sudah sangat mengetahui culture seluk beluk wilayah Padalarang, dengan segala permasalahan didalamnya memungkinkan terjaganya stabilitas dimasyarakat,” kata Firmansyah yang juga sebagai Kepala Desa Ciburuy.
Firman menyebut, melihat dari posisi pak Dudi yang sudah berkiprah dari tahun 2017 yang sudah sangat mengetahui sosiologis dan memahami kondisi di Padalarang yang kompleks dengan segala permasalahan.
“Sejauh ini sinkronisasi lembaga yang sudah terbangun ketika konsep terdahulu Dudi selalu mengajarkan kebersamaan, dengan adanya pemimpin yang baru otomatis harus dibangun ulang pola untuk menyatukan itu semua. Kami sekali lagi tidak menolak apa yang menjadi hak preogratif Bupati,” sebutnya
“Adanya permohonan 10 Desa yang ada di kecamatan Padalarang, mohon untuk ditinjau kembali mengenai keputusan dan kebijakan dari hasil rotasi kepemimpinan Camat Padalarang,” harapnya.
Penulis: Abdul Kholilulloh