Scroll untuk baca artikel
triberita.com
Bekasi RayaBeritaNasionalNews

Update, Kapolri Ungkap Sebab Kebakaran Pipa Pertamina Plumpang Koja Jakarta Utara, Benarkah Karena Kesalahan Teknis?

96
×

Update, Kapolri Ungkap Sebab Kebakaran Pipa Pertamina Plumpang Koja Jakarta Utara, Benarkah Karena Kesalahan Teknis?

Sebarkan artikel ini

Menurut Kapolri, adanya gangguan teknis di Depo Pertamina tersebut membuat tekanan berlebih

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) meninjau permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebarakan Depo Pertamina Plumpang di kawasan Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta. (Foto: istimewah)
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) meninjau permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebarakan Depo Pertamina Plumpang di kawasan Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta. (Foto: istimewah)

Triberita.com, Serang Banten – Polri menduga penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023), berhubungan dengan gangguan teknis pada saat pengisian ulang Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo seusai meninjau lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023), mengatakan, BBM jenis Pertamax dibawa dari kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, untuk disimpan di depo Pertamina Plumpang.

Menurut Kapolri, adanya gangguan teknis di Depo Pertamina tersebut membuat tekanan berlebih.

“Sementara yang bisa kita jelaskan pada saat kejadian kemarin kurang lebih pukul 20.00 WIB, sedang terjadi pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan yang diterima di Depo Plumpang,” jelas Sigit, seperti dilansir dari Disway.Id.

“Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih. Setelah itu didapat terjadi peristiwa terbakar,” tambahnya.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat meninjau kelokasi kebarakan Depo Pertamina Plumpang, Jakarta (Foto: istimewah)
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat meninjau kelokasi kebarakan Depo Pertamina Plumpang, Jakarta (Foto: istimewah)

Namun, Sigit memastikan ini belum bisa jadi simpulan akhir karena tim gabungan masih melakukan investigasi lebih lanjut.

“Tentunya untuk mencari tahu sumber apinya ini masih dilakukan pendalaman. Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan saksi-saksi, CCTV, dan hal-hal yang kita perlukan yang sifatnya sangat teknis,” katanya.

Lebih lanjut Sigit memastikan penyelidikan tersebut akan sesuai dengan Scientific Crime Investigation.

“Kemudian mengakibatkan peristiwa terbakar, ataukah ada kebocoran, ataukah ada hal lain, kita akan dalami dengan investigasi yang jelas nanti pada waktunya setelah investigasi selesai semua akan dijelaskan,” tukasnya.

Komisaris PT Pertamina (Persero) Pahala Mansuri mengatakan, hingga saat ini Pertamina masih belum dapat memastikan apa yang menjadi penyebab terbakarnya pipa Pertamina tersebut.

“Kita akan pelajari terlebih dahulu, dan juga kita belum memahami secara pasti mengenai masalah kebocoran tersebut, itu sebabnya penting sekali kita melihat bagaimana polisi menangani peristiwa tersebut, dan mengetahui kira-kira prosedur pada saat peristiwa itu sudah tepat,” katanya.

Pertamina mendukung kepolisian melakukan investigasi guna mendalami munculnya percikan api yang menyambar penampung BBM tersebut.

Baca Juga :  Takut OPM, Pemkot Serang Abaikan Potensi Parkir Rp 2,46 Miliar

Korban meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara bertambah.

Penanggung Jawab Piket Koramil 01-Koja 05/02 Jakarta Utara, Serda Warno mengatakan saat ini korban meninggal dunia 19 jiwa.

“Semalam kan 15, bertambah 17, sekarang tambah 19 korban,” katanya.Terdapat dua jenazah yang tadi ditemukan oleh anjing pelacak K9 Polda Metro Jaya.

“Ditemukan dua tadi sama Tim Satwa k9 dia bawa anjing pelacak makanya ditemukan jenazah itu,” ucapnya.

Saat ini masih ada tiga orang yang hilang dan dicari tim evakuasi. “Yang hilang masih tiga orang. TNI tetap mencari, malam ini juga” tuturnya.

Untuk diketahui, kebakaran dasyat Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) telah menyebabkan 19 warga tewas terbakar.

Berdasarkan data yang dihimpun dari 19 warga itu, terdapat 8 warga Banten. Mereka berasal dari wilayah kabupaten Lebak dan Serang.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Banten Nana Suryana membenarkan dari 8 warga itu, 6 warga asal Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak dilaporkan tewas.

Sementara dua warga lainnya yang diketahui berasal dari Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang mengalami luka berat.

“Iya kang, masih dalam pendataan oleh Badan Penghubung, BPBD dan Dinkes Banten,” kata Nana, Minggu (5/3/2023).

Kata Nana, dari delapan korban itu dua diantaranya merupakan anak di bawah umur. Adapun data dari para korban yakni Sumiati (71), Rea (13), Aco (3), Herry (31), Taris, dan Ido (33). Ke enam korban itu merupakan satu keluarga asal Kecamatan Muncang.

Sementara dua korban yang merupakan warga Serang lainnya bernama Yati, dan Yudi Fitri. “Mereka saat ini tengah di rawat di Rumah Sakit Koja, Jakarta,” katanya.

Facebook Comments
Example 120x600