Triberita.com | Karawang – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Pemerintah Kabupaten Karawang melakukan upaya-upaya meningkatkan kepesertaan KB di masyarakat. Tujuannya adalah mengajak masyarakat membangun keluarga kecil yang sejahtera, bahagia, dengan mengendalikan angka kelahiran.
Kepala Bidang KB pada DPPKB Kabupaten Karawang Nahrowi mengungkapkan, Program KB adalah program yang dirancang pemerintah untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk.
“Dalam program ini pemerintah mendorong untuk memiliki anak dengan lebih terencana,” tutur Nahrowi kepada Triberita,com di Karawang, Kamis (23/11/2023).
Untuk mendukung program KB ini, lanjut Nahrowi, BPJS Kesehatan sebagai jaminan sosial pemerintah dalam hal layanan kesehatan tak hanya mengurusi soal penyakit, imunitas, dan skrining kesehatan, tetapi juga memberikan layanan program KB (Keluarga Berencana) secara gratis.Kamis 23/11/2023
Salah satu upaya meningkatkan kepesertaan KB tersebut, dijelaskan Nahrowi, adalah melalui penyuluhan yang ada di tingkat kecamatan.
“Penyuluh KB adanya di tingkat kecamatan. Ada 210 penyuluh KB yang disebar ke seluruh desa se-Kabupaten Karawang. Jadi DPPKB di Karawang hanya mengendalikan operasional di lapangan,” jelasnya
Upaya peningkatan peserta KB melalui penyuluhan tersebut, kata Nahrowi, dilakukan pada momen kegiatan. Ia mencontohkan misalnya pada moment Hari Keluarga Nasional (Harganas), Hari Bakti IBI, hari PKK, dan Hari Kontrasepsi.
“Biasanya untuk kegiatan ini kami menggandeng TNI,” ucapnya
Jumlah kepesertaan KB di Kabupaten Karawang, menurut Nahrowi, secara umum saat ini sudah mencapai 80 persen atau 6,054 peserta KB. Jumlah ini menurun dari tahun kemarin yang mencapai 100 persen.
“Saat ii DPPKB terus berupaya mensosialisasikan program KB, selain dengan penyuluhan juga melalui grup whassap yang pesertanya ibu-ibu. Melalui grup wassap itu, ibu-ibu bisa berkonsultasi bila ada masalah. Misalnya ada ibu yang ingin menjadi peserta KB, bisa menghubungi PLKB di Puskesmas dan akan dilayani dengan gratis atau tempat pelayana kesehatan launnya seperti RS atau Klinik,” bebernya.
Karena, Nahrowi menambahkan, di tempat-tempat itu DPPKB sudah menyebarkan alat montrasepsi untuk KB.
“Paling-paling ada biaya untuk jasa pemasangan alat kontrasepsi, itupun hanya berkisar 10,000 sampai 15,000. Kalau alat kontrasepsinya dari DPPKB Kabupaten Karawang gratis,” tandasnya.