Scroll untuk baca artikel
Banten RayaBencana Alam

Rumah Ambruk Akibat Gempa Bumi 5,7 Magnitudo di Banten, Pemilik Mengungsi Sambil Tunggu Bantuan

88
×

Rumah Ambruk Akibat Gempa Bumi 5,7 Magnitudo di Banten, Pemilik Mengungsi Sambil Tunggu Bantuan

Sebarkan artikel ini
Tampak salah satu sisi dari rumah milik Ibu Emi, warga Kampung Buraluk, Desa Cimoyan, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang ambruk akibat guncangan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,7 Skala Richter berpusat di Bayah, Kabupaten Lebak, pada Minggu 25 Februari 2024. (Foto: istimewa)

Triberita.com | Pandeglang Banten – Seorang warga Kampung Buraluk, Desa Cimoyan, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Emi mèndapat bantuan logistik paket sembako dari Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang.

Emi adalah warga Pandeglang yang bangunan rumahnya ambruk akibat guncangan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,7 Skala Richter berpusat di Bayah, Kabupaten Lebak, pada Minggu, 25 Februari 2024, sekira pukul 20.07 WIB,

“Bantuan sembako berasal dari Lumbung Sosial Kecamatan Patia sudah diberikan langsung oleh Camat Patia, didampingi BPBD Pandeglang,” ujar Kepala Desa Cimoyan, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Oni Badroni, Senin (26/2/2024).

Menurut Kepala Desa Cimoyan, akibat ambruknya sebagian bangunan rumah milik warganya oleh guncangan gempa bumi, pemilik rumah sementara ini harus mengungsi terlebih dahulu.

“Karena dikhawatirkan kondisi bangunan rumah yang sudah mengalami ambruk tembok bagian depan, dan khawatir ambruk lagi, untuk sementara penghuninya mengungsi dulu ke rumah saudaranya,” ujarnya.

Pada musibah kejadian gempa yang terjadi pada Minggu (25/2/2024) malam itu, Oni Badroni memastikan tidak ada korban jiwa, hanya saja pemilih rumah mengalami kerugian hingga mencapai sekitar Rp 30 juta.

“Ada tiga jiwa dalam rumah yang ambruk akibat gempa bumi itu, tapi alhamdulillah tidak sampai ada korban. Namun kerugian materiil yang dialami pemilik rumah, mencapai Rp 30 jutaan,” terangnya.

Pasca kejadian, lanjut Oni, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Pemkab Pandeglang, dan jenis bantuan mendesak yang dibutuhkan korban, mulai dari sembako serta perlengkapan lainnya.

“Kami sudah laporkan kejadian itu, dan sudah diajukan juga kebutuhan bantuan bagi korban kepada Pemkab Pandeglang. Mudah-mudahan Pemerintah Provinsi maupun Pusat, dapat segera membantu meringankan korban terkena dampak gempa bumi ini,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, berdasarkan data yang diunggah oleh laman media sosial Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa terletak pada koordinat 7.61 LS – 105.90 BT.

Gempa bumi dilaporkan mengguncang wilayah Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dengan magnitudo 5,7, pada Minggu (25/2/2024) malam sekitar pukul 20.07 WIB, tepatnya berada di 85 kilometer barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dengan kedalaman 10 kilometer.

Lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi, adalah daerah selatan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.

Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 5,9 juga mengguncang wilayah Bayah, Provinsi Banten, pada Rabu (3/1/2024) lalu, sekitar pukul 07.53 WIB.

Kala itu gempa magnitudo 5,9 tersebut, berpusat di 72 kilometer barat daya Bayah, di kedalaman 74 kilometer.

Facebook Comments
Example 120x600