Triberita com ǀ Kabupaten Bekasi – Sedekah bumi atau babaritan adalah tradisi ritual sebagai bentuk ucap syukur kepada sang Pencipta, yang bertujuan untuk memohon keselamatan, keberkahan dan kesejahteraan.
Seperti babaritan yang dilakukan oleh Gerakan petani Bekasi wilayah utara kemarin (29/9), yang diadakan di pintu air Cikarang Bekasi Laut (CBL BSH 0), Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, disertai pemberian santunan yatim-piatu dan pagelaran wayang kulit, yang dihadiri oleh Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi.
Acara babaritan ini menuai respon positif warga Sukajaya, karena ritual ini baru pertama kalinya diadakan di pintu air CBL (BSH 0).
“Ritual babaritan ini hampir punah, padahal ini tradisi leluhur yang mestinya dilestarikan dan diteruskan oleh masyarakat,” ucap Gery pada triberita, Senin (30/9/2024).
Kata Gery, mungkin masyarakat sekarang ini terlalu banyak pemahaman, dan beragam penafsiran, ditambah lagi kemajuan teknologi yang berkembang, sehingga oleh masyarakat sekarang ini babaritan dianggap hal yang tabu. Di antara sebagian masyarakat menganggap babaritan ini menyimpang dari ajaran agama. Padahal, menurut dia, babaritan ini adalah warisan tradisi budaya nenek moyang.
“Beragam penafsiran dan kemajuan teknologi yang akhirnya masyarakat enggan mengadakan babaritan, karena dianggap hal yang tabu,” jelasnya.
Gery selaku warga Sukajaya berterimakasih pada gerakan petani Bekasi wilayah utara yang telah memberikan respon positif dengan mengadakan acara babaritan ini. Ia berharap, setiap tahunnya selalu diadakan, terutama oleh warga Sukajaya.
“Salut buat perjuangan para petani. Terimakasih untuk gerakan Petani Bekasi wilayah utara, babaritan telah memberikan respon positif, di mana perjuangan tim petani agar air dari hulu sampai ke hilir sudah terealisasi, meskipun belum maksimal. acung jempol buat perjuangan tim petani,” tandasnya.
