Scroll untuk baca artikel
Banten RayaBencana AlamPeristiwa

Fenomena Tanah Bergerak Kembali Terjadi, 3 Rumah Warga Tertimpa Pohon di Pandeglang Banten

107
×

Fenomena Tanah Bergerak Kembali Terjadi, 3 Rumah Warga Tertimpa Pohon di Pandeglang Banten

Sebarkan artikel ini

Akibat kejadian itu, ia bersama keluarganya panik dan berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Beruntung tidak ada korban jiwa

Warga bersama pihak Tagana, dan BPBD sedang melakukan evakuasi rumah yang tertimpa pohon di Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten pada Selasa, 28 Maret 2023. (Foto: Sumber istimewah)
Warga bersama pihak Tagana, dan BPBD sedang melakukan evakuasi rumah yang tertimpa pohon di Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten pada Selasa, 28 Maret 2023. (Foto: Sumber istimewah)

Triberita.com, Pandeglang Banten – Kembali terjadi, peristiwa fenomena pergerakan tanah, mengakibatkan 3 pohon tumbang dan menimpa rumah warga di Kampung Siruang, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada Selasa (28/3/2023), sekitar pukul 18.06 WIB.

Suhendi salah seorang pemilik rumah mengatakan, saat kejadian ia bersama keluarga sedang melaksanakan berbuka berbuka puasa, dan tiba-tiba rumah bergerak, lalu tertimpa pohon tumbang.

Akibat kejadian itu, ia bersama keluarganya panik dan berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun rumah bagian dapur rusak.

“Jam enam lewat saat buka tiba-tiba pohon tumbang nimpa rumah, pada berlarian keluar. Alhamdulillah selamat semua. Rumah bagian dapur rusak, tidak mengungsi masih boleh ditempati hanya dapur,” ucapnya saat ditemui di lokasi.

Sebelumnya, kejadian serupa pernah terjadi pada Kamis (28/12/2022) pukul 15.00 WIB lalu, dimana belasan rumah di Kampung Margamulya, Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, juga mengalami kejadian  pergerakan tanah hingga beberapa rumah warga mengalami kerusakan.

Bahkan empat diantaranya sudah tidak aman dihuni.  Warga juga mengaku rumahnya ada yang roboh dan merasa khawatir mengancam keselamatan atas bencana tanah bergerak tersebut.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, terdapat 16 rumah yang mengalami kerusakan dan 4 di antaranya sudah dikosongkan karena sudah tidak aman dihuni.

 

Salah satu dari belasan bangunan rusak milik warga yang mengalami retak, akibat dampak tanah bergerak yang terjadi pada Kamis, 28 Desember 2022 lalu, di Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (Foto: Sumber istimewah)
Salah satu dari belasan bangunan rusak milik warga yang mengalami retak, akibat dampak tanah bergerak yang terjadi pada Kamis, 28 Desember 2022 lalu, di Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (Foto: Sumber istimewah)

Kepala BPBD Lebak Febby Rizky Pratama menyatakan, kejadian pada Kamis (28/12/2022) lalu, dimana belasan rumah di Kampung Margamulya, Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, bahwa pihaknya mencatat ada tiga rumah ambruk akibat bencana tersebut, sedangkan belasan rumah mengalami kerusakan berat dan ringan.

“Data sementara, ada tiga rumah roboh dampak  bencana tanah bergerak di Desa Cigoong Utara,” katanya kepada wartawan, pada Senin (9/1/2023) lalu.

Baca Juga :  Satpolair Polres Pandeglang Gagalkan Upaya Penyelundupan 7.500 Ekor Baby Lobster

Menurutnya pergerakan tanah di Desa Cigoong Utara itu semakin meluas akibat faktor hujan yang terus mengguyur wilayah itu karena tanah retak semakin parah  saat air hujan masuk ke sela-sela tanah tersebut. Warga yang rumahnya roboh sudah dikosongkan.

Sementara itu, Ade petugas Tagana mengatakan, peristiwa pergerakan tanah mengakibatkan 3 pohon tumbang dan menimpa rumah warga di Kampung Siruang, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada Selasa, (28/3/2023), mengakibatkan 2 rumah warga mengalami kerusakan.

Adapun bahwa penyebab peristiwa tersebut, akibat pergerakan tanah di mana rumah korban itu berdekatan dengan sungai. Akibatnya 2 rumah mengalami rusak sedang.

“Ada retakan tanah tadi kita ukur dalamnya sekitar 10 centimeter. Untuk rumah pak Suhendi, pergerakan tanah pada bagian dapur, sehingga pohon tumbang menimpa rumahnya saat sedang buka puasa,” jelasnya.

Menurut Ade, pemilik rumah Suhendi yang merupakan buruh tani tersebut, rumahnya mengalami kerusakan akibat pergeseran tanah dan tertimpa pohon, dan kerugian ditaksir sekitar Rp30 juta. Untuk korban jiwa tidak ada.

“Korban jiwa tidak ada, untuk bantuan dari lumbung sosial Kecamatan Labuan, sudah langsung disalurkan kepada kedua korban yang terdampak,” ujarnya.

Sementara proses evakuasi sudah dilaksanakan oleh pihak Tagana, BPBD, turut hadir dari Kasi Kesos Kecamatan Labuan beserta jajaran guna memberikan bantuan logistik awal.

Facebook Comments
Example 120x600