Scroll untuk baca artikel
Bencana AlamBerita

Korban Meninggal Gempa Poso Bertambah

137
×

Korban Meninggal Gempa Poso Bertambah

Sebarkan artikel ini
Kondisi salah satu bangunan akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,0 di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terjadi, pada hari Minggu pagi tanggal 17 Agustus 2025. (Foto : istimewa)

Triberita.com | Jakarta – Korban tewas akibat gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada hari Minggu (17/8/2025) pagi, bertambah menjadi dua orang.

Hal itu berdasarkan data yang dirilis oleh pihak Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, pada Selasa (19/8/2025).

Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus mengatakan, korban meninggal dunia bernama Ernius Bambe (56) pada Selasa (19/8/2025) dini hari setelah sempat mendapat perawatan di RSUD Poso.

Sebelumnya, satu korban meninggal dunia bernama Katrin Kande, pada Minggu (17/8/2025) malam, di RSUD Poso.

Kedua korban itu, tewas setelah sebelumnya kritis di RSUD Poso akibat tertimpa reruntuhan bangunan gereja saat gempa terjadi.

Sementara berdasarkan data yang dirilis oleh pihak Pusdalops BPBD Sulteng, pada Selasa (19/8/2025), jumlah korban luka berat telah menjalani operasi di RSUD Poso.

Tujuh korban lainnya mengalami luka ringan juga dalam perawatan di RSUD Poso. Kemudian, 10 korban luka ringan menjalani perawatan medis di Puskesmas Tokorondo.

Sementara 12 korban luka ringan, kini ditangani di lokasi oleh Dinas Kesehatan Poso, dan delapan warga lainnya yang mengalami luka ringan, telah ditangani di Puskesmas Tangkura.
89 pasien di RSUD poso diungsikan ke tenda BPBD di halaman RSUD Poso.

Selain warga menjadi korban, pihak BPBD Sulteng, juga mencatat sebanyak 194 unit rumah rusak, baik berat maupun ringan akibat gempa bumi berskala besar tersebut.

Ratusan rumah rusak itu terdapat di sejumlah desa Kecamatan Poso Pesisir seperti Masani, Bega, Tokorondo, Towu, Lape, Tangkura, dan Patiwunga.

Sementara rumah rusak akibat gempa, juga terjadi di Kecamatan Poso Pesisir Utara seperti di Desa Kilo dan Maranda.

Baca Juga :  Kepala Kelas IIA Cikarang lakukan Sosialisasi kepada warga binaan

Tak hanya rumah, puluhan rumah ibadah, gedung sekolah dasar dan fasilitas kesehatan juga mengalami rusak akibat gempa tersebut.

Saat ini pihak BPBD tengah melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan aparat desa setempat.

Pihak BPBD menyebutkan, beberapa barang yang menjadi kebutuhan mendesak di lokasi gempa yakni tenda, terpal, lampu taktikal, selimut, alas tidur, makanan siap saji, perlengkapan bayi, obat-obatan, dan kendaraan operasional pendukung.

Hingga saat ini, Selasa (19/8/2025) siang, jumlah gempa bumi susulan terjadi sebanyak 78 kali.

Sebelumnya, gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8/2025) pagi, pukul 06:38:52 WITA dengan magnitudo 6,0 yang berlokasi di 18 kilometer barat laut.

Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso, menetapkan status tanggap darurat pasca-gempa mengguncang Kabupaten Poso, pada Minggu (17/8/2025).

Status tanggap darurat bencana gempa bumi selama 14 hari, terhitung mulai 18 hingga 31 Agustus 2025.

Status itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Poso Nomor 100.3.3.2/0580/2025 tentang penetapan status tanggap darurat bencana gempa bumi di Kecamatan Poso Pesisir, Poso Pesisir Utara, dan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso.

Facebook Comments