Scroll untuk baca artikel
Bekasi RayaBeritaFood & Travel

Kuah Hitam Paduan Rasa Gurih dan Asam, Ciri Khas Gabus Pucung Masakan Khas Betawi

456
×

Kuah Hitam Paduan Rasa Gurih dan Asam, Ciri Khas Gabus Pucung Masakan Khas Betawi

Sebarkan artikel ini
Masakan legendaris khas Betawi Gabus pucung yang memiliki ciri khas berkuah hitam (Foto: Istimewa).

Triberita.com | Kabupaten Bekasi – Indonesia adalah Negara yang kaya dengan beragam kulinernya, salah satunya adalah Gabus Pucung.

Untuk warga Jakarta dan sekitarnya mungkin sudah tidak asing lagi dengan sajian menu Gabus Pucung masakan khas Betawi ini.

Gabus Pucung masakan khas Betawi ini adalah.sajian masakan yang berkuah hitam yang mirip seperti kuah rawon, pucung itu sendiri nama lain dari kluwek.

Jadi Gabus Pucung merupakan sayur Ikan Gabus diolah memakai pucung atau kluwek, yang mempunyai citarasa khas asam, gurih, dan menyegarkan.

Masakan legendaris khas Betawi ini memang agak sulit dalam pengolahannya, apabila salah dalam memasaknya, maka gabus pucung rasanya akan pahit akibat dalam proses pengolahannya. Karena tidak semua pucung dapat digunakan.

Biasanya untuk menghasilkan citarasa yang lezat, orang Betawi memilih pucung yang berwarna coklat atau hitam, rasanya tidak pahit dan teksturnya tidak cair.

Selain itu proses dalam melakukan pembersihan ikan gabus, biasanya orang Betawi melakukan pembersihan berkali-kali, sampai kulit ikan gabus berubah warna menjadi putih, hal ini dilakukan tidak lain, agar mendapatkan rasa yang lezat dan juga tidak bau amis.

Tidak hanya sekedar nikmat, masakan ikan gabus kaya akan manfaat, ikan tawar yang satu ini mengandung protein, lemak, dan kalsium, dan juga mengandung berbagai macam jenis vitamin seperti, vitamin A, B1, B2, dan B3.

Tentunya kandungan gizi tersebut sangat bermanfaat untuk kesehatan seperti, membantu pertumbuhan otot, menjaga kesehatan sistem pencernaan, hingga mempercepat proses penyembuhan.

Keberadaan kuliner sayur gabus pucung ini sejarahnya berawal dari ketidakmampuan masyarakat Betawi di zaman kolonial Belanda untuk mengkonsumsi budidaya ikan yang mahal seperti, ikan mas, mujair dan bandeng,

Baca Juga :  Teror Lempar Ular Kobra di Rumah Eks Gubernur Banten, Polisi Terus Selidiki Kasus ini

Namun agar tetap dapat mengkonsumsi ikan, akhirnya masyarakat Betawi memilih ikan gabus, yang harganya jauh lebih murah, ditambah lagi jenis ikan ini mudah ditemui di rawa-rawa, empang dan sungai.

Namun seiring berjalannya waktu, ikan gabus menjadi salah satu komoditi yang langka di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Hal ini disebabkan banyaknya lahan yang alih fungsi yang menjadi gedung-gedung tinggi dan perumahan, sehingga dengan kelangkaan ikan gabus ini, membuat harga ikan gabus menjadi mahal, kisaran harganya dari 50 ribu sampai 100 ribu /kg.

Facebook Comments
Example 120x600