Triberita.com, Kabupaten Bekasi- Sejumlah aliansi yang tergabung dari Lingkar Mahasiswa Kabupaten Bekasi menyoroti mantan (eks) Kepala BPBD Jawa Barat, Dani Ramdan gagal dalam menanggulangi bencana alam banjir diwilayahnya.
Mahasiswa menilai, Dani Ramdan juga menjabat sebagai Pj Bupati Kabupaten Bekasi, dalam janji reformasi birokrasi yang dilakukan olehnya gagal, dimana wilayah Kabupaten Bekasi hingga kini banjir masih direndam hampir sepekan.
Ketua Lingkar Mahasiswa Kabupaten Bekasi, Adib mengatakan, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat sedikitnya ada 14 Kecamatan di 37 Desa terdampak banjir diwilayahnya.
Ada sekitar 73 titik banjir di Kabupaten Bekasi kian meningkat yang semulanya 43 titik. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dalam melakukan penanggulangan bencana banjir ini.
“Peristiwa ini sangat di sayangkan, karena Kabupaten Bekasi sendiri di nahkodai oleh mantan Kepala BPBD Jabar, yang seharusnya sebagai mantan BPBD Jawa Barat bisa mengatasi banjir diwilayahnya,” kata Adib kepada Triberita.com, Jumat (03/03/2023).
“Ini kita masyarakat Kabupaten Bekasi dipimpin langsung oleh mantan BPBD Jabar dan satu tingkat di atas kabupaten, harusnya mengerti kondisi letak wilayahnya dan paham mengenai persoalan banjir yang rutin dialami oleh masyarakat Kabupaten Bekasi, ini menjadi PR pak Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan untuk segera menertibkan persoalan yang terjadi di tahun ini,” ujarnya.
Dikatakan Adib kembali, pihaknya menanyakan kemampuan dinas di lingkungan Pemkab Bekasi, dalam hal ini kata dia, bagaimana perijinan yang dikeluarkan untuk developer perumahan yang sampai hari ini masyarakat terdampak banjir dari adanya pembangunan perumahan.
Selain itu, lanjut Adib, pihaknya mempertanyakan bagaimana kemudian anggaran begitu banyak dari pemerintah pusat yang di gelontorkan untuk normalisasi kali.
“Ini coba Disperkimtannya di panggil, ko banyak perumahan yang kena banjir jangan jangan ada kesalahan administrasi dan teknis, atau ada hal lain yang di bawah meja,” jelas Adib.
“Kemudian dipanggil juga Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Kontruksinya karena kami melihat ada anggaran yang diperuntukkan normalisasi tapi aduan masyarakat hanya beberapa yang di normalisasi,” sambungnya.
“Janji yang di gaungkan Pj Bupati soal tag line “Bekasi berani” sampai detik ini masih kosong dan framing media biasa,” sindirnya.
Sementara itu, disisi lain Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan menyampaikan, saat ini hanya tersisa 5 kecamatan di Kabupaten Bekasi yang masih terendam banjir dari yang sebelumnya sebanyak 14 kecamatan. Dirinya sekaligus menginstruksikan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk terus memberikan laporan rutin terkait data, upaya, dan antisipasi yang telah dilakukan dalam penanganan bencana.
Hal ini disampaikan Dani Ramdan saat memimpin Rapat Updating secara virtual, bersama Tim Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Bekasi, yang membahas terkait perkembangan situasi terkini kebencanaan yang terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi, Jumat (03/03/2023).
“Saya terus menerima laporan dari setiap kecamatan dan desa tentang update kebencanaan. Alhamdulillah sisa 5 Kecamatan yang masih ada genangan air. Mohon seluruhnya berikan laporan tentang berbagai antisipasi banjir dibeberapa sektor,” kata Dani Ramdan.
Untuk itu, sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah kepada masyarakat, Pj. Bupati Bekasi menegaskan agar seluruh masyarakat harus bisa terpantau, terlayani, serta terevakuasi 100 persen.
“Mulai dari pengungsian, posko-posko semuanya terus kita pantau, masyarakat harus terlayani, terevakuasi 100 persen. Ini sudah menjadi kewajiban sebagai pemerintah daerah dan pelayan publik,” tegasnya.