Scroll untuk baca artikel
Banten RayaKriminalUang Palsu

Waspada! Jelang Lebaran, di Banten Banyak Beredar Uang Palsu Rp100 Ribu hingga Rp10 Ribu

38
×

Waspada! Jelang Lebaran, di Banten Banyak Beredar Uang Palsu Rp100 Ribu hingga Rp10 Ribu

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi uang palsu.(Foto: Istimewa)

Triberita.com | Serang Banten – Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah yang tinggal beberapa hari lagi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu.

Sejak awal tahun hingga Maret 2024, di balik euforia jelang lebaran tersebut, ada risiko yang sering terlupakan, yaitu peredaran uang palsu.

Deputi Kepala Perwakilan BI Banten Jajang Hermawan menjelaskan, adanya uang palsu itu disebabkan karena peredaran uang menjelang Lebaran sangat tinggi.

“Sehingga karena kecepatannya tinggi, maka uang palsu terlihat banyak di momen itu,” ujar Jajang, Minggu (7/4/2024).

Dalam upaya memerangi uang palsu, pihaknya memberikan edukasi kepada masyarakat yang tak hanya fokus pada aspek keamanan fisik, pengamanan informasi hingga transaksi finansial juga penting.

“Kita ada edukasi cinta bangga rupiah, secara umum kami menyarankan transaksi non tunai. Salah satunya mengurangi risiko mendapatkan uang palsu,” terangnya.

“Kejahatan ekonomi ini cenderung meningkat saat banyak transaksi keuangan terjadi, termasuk saat pembagian THR. Dengan meningkatnya transaksi keuangan selama momen berbagi kebahagiaan ini, kita dapat mencegah kerugian orang-orang di sekitar kita,” sambung Jajang Hermawan.

Ia mengungkapkan, selama tiga bulan, sebanyak 516 lembar uang Rupiah yang diragukan keasliannya, bersumber dari klarifikasi setoran bank yang masuk. Pecahan uang palsu yang ditemukan, di antaranya Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu, dan Rp10 ribu.

Uang palsu Rp 100 ribu ditemukan sebanyak 277 lembar, Rp 50 ribu 229 lembar, Rp 20 ribu tujuh lembar, dan Rp 10 ribu tiga lembar. Menurut keterangan perbankan, peningkatan temuan uang palsu dikarenakan siklus pasca Pemilu dan Ramadan 2024.

Jajang Hermawan meminta, masyarakat perlu mengetahui cara membedakan uang asli dan palsu, serta langkah-langkah melaporkannya untuk mengamankan finansialnya.

Sebagai bentuk antisipasi, pihaknya mengimbau saat mendapatkan uang dalam bentuk cash, masyarakat dapat melakukan hal-hal berikut ini:

Bank Indonesia (BI) telah menetapkan metode 3D (dilihat, diraba, diterawang) sebagai strategi utama untuk memverifikasi keaslian uang rupiah yang mendetail.

Saat dilihat, ciri-ciri visual seperti warna cerah dan detail tajam, termasuk watermark dan hologram, membantu membedakan uang asli dari yang palsu.

Apabila diraba, tekstur kertas uang asli memiliki karakteristik unik, karena menggunakan bahan khusus yang tidak umum, memberikan sensasi khas saat disentuh, sehingga berbeda dari kertas biasa.

Sementara diterawang menggunakan cahaya, memperlihatkan fitur keamanan internal seperti benang pengaman dan cetakan khusus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa pencahayaan tepat.

“Selain itu, penting juga untuk memeriksa nomor seri dan detail lainnya pada uang. Pemalsu sering kali mengabaikan atau tidak mampu mereplikasi detail-detail halus ini dengan akurat,” ucap dia.

Dengan fokus pada ciri-ciri tersebut, menurut Iman, masyarakat dapat secara signifikan mengurangi risiko tertipu oleh uang palsu, dan memastikan keamanan finansial mereka dalam transaksi sehari-hari.

Untuk mengamankan THR dari risiko uang palsu saat Lebaran, langkah penting yang perlu dilakukan adalah menukarkan uang hanya di tempat yang resmi dan terverifikasi seperti Bank.

“Institusi seperti Bank memiliki sistem deteksi uang palsu yang canggih, dan menawarkan jaminan lebih tinggi terhadap keaslian uang yang diterima,” terangnya.

Facebook Comments
Example 120x600