Triberita.com, Cilegon Banten – Prakiraan cuaca untuk hari, Jumat hingga Sabtu (25/3/2023), yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dengan sebagian wilayah Indonesia alami Cuaca Ekstrem, dilanda hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi. BMKG juga mengeluarkan peringatan waspada di beberapa wilayah.
BMKG telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, pada hari Jumat s/d Sabtu (25/3/2023).
BMKG juga memberikan informasi gambaran potensi gelombang tinggi di beberapa perairan di Indonesia.
Dilansir dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:
Hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Jambi, Banjarmasin dan Kupang. Hujan lebat kemungkinan terjadi di Tarakan dan Mamuju. Hujan intensitas sedang diperkirakan terjadi di Bengkulu, Bandung, Ambon dan Palembang.
Hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi di Banda Aceh, Yogyakarta, Gorontalo, Semarang, Surabaya, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Ternate, Mataram, Jayapura, Manokwari, Pekanbaru, Makassar dan Padang.
BMKG memantau adanya sirkulasi siklonik di perairan barat Aceh, perairan barat Bengkulu, dan Laut Sawu sebelah selatan NTB. Sistem ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di NTT, perairan barat Bengkulu dan dari Sumatra Barat hingga Bengkulu.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatra Utara, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Tengah, Sulawesi bagian tengah, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat bagian selatan, dan Papua.
Daerah konfluensi atau pertemuan angin juga terpantau memanjang dari Samudra Hindia selatan Jawa hingga barat daya Lampung. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan konvergensi/konfluensi di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Suhu udara berkisar 18-34 derajat Celcius dengan suhu terendah di Bandung. Sedangkan suhu tertinggi di Denpasar dan Medan.
Prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan status waspada di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogya, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Papua Barat dan Papua. Tidak ada provinsi yang berstatus siaga.
Angin Kencang dan Gelombang Tinggi
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut-timur dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe-Talaud dan perairan utara Papua Barat-Papua.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 2.5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Pulau Simeulue, perairan barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias dan Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
– Aceh
– Sumatera Barat
– Jambi
– Sumatera Selatan
– Kep. Bangka Belitung
– Lampung
– Banten
– Jawa Barat
– Jawa Tengah
– DI Yogyakarta
– Jawa Timur
– Bali
– Nusa Tenggara Timur
– Kalimantan Barat
– Kalimantan Tengah
– Kalimantan Utara
– Kalimantan Timur
– Kalimantan Selatan
– Sulawesi Utara
– Gorontalo
– Sulawesi Tengah
– Sulawesi Barat
– Sulawesi Tenggara
– Maluku Utara
– Maluku
– Papua Barat
– Papua
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
– Sumatera Utara
– Riau
– Bengkulu
– DKI Jakarta
– Nusa Tenggara Barat
– Sulawesi Selatan
Peringatan Dini Gelombang Tinggi
BMKG menyebutkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut – Timur dengan kecepatan angin berkisar 3 – 15 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur – Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 3 – 15 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe – Talaud, dan Perairan Utara Papua Barat – Papua.
Kondisi Laut
Area Perairan dengan Gelombang Sedang (1.25 – 2.50 m)
– Perairan utara Sabang
– Perairan barat Aceh
– Perairan Bengkulu
– Perairan barat Lampung
– Samudra Hindia barat Aceh
– Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung
– Selat Sunda bagian barat dan selatan
– Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur
– Perairan selatan Bali hingga Sumbawa
– Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan
– Perairan selatan P. Sumba
– Laut Sawu bagian selatan
– Samudra Hindia selatan Banten
– Samudra Hindia selatan Bali hingga NTT
– Laut Sulawesi bagian tengah dan timur
– Perairan Kep. Sangihe
– Perairan Kep. Talaud
– Perairan Kep. Sitaro
– Perairan Bitung
– Laut Maluku bagian utara
– Perairan utara Halmahera
– Laut Halmahera
– Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua
– Perairan utara Papua Barat hingga Papua
Area Perairan dengan Gelombang Tinggi (2.50 – 4.0 m)
– Perairan barat P. Simeulue
– Perairan barat Kep. Nias
– Perairan barat Kep. Mentawai
– Samudra Hindia barat Kep. Nias
– Samudra Hindia barat Kep. Mentawai
BMKG mengimbau agar masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti:
– Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
– Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
– Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
– Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m)
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta tetap selalu waspada.