Triberita.com, Kabupaten Bekasi- Puluhan peserta mengikuti lomba layang-layang jepret yang diselenggarakan di lapangan Fasos, Perumahan Hegar Asri Blok Salmon, RT 06/ RW 09, Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
Edi Panitia penyelenggara mengatakan, perhelatan yang di gelar pada Sabtu (19/8/2023) dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 78 dan HUT Kabupaten Bekasi ke 73.
Layang-layang tersebut dinilai oleh juri dari ketangkasan, karakter hingga durasi terbang yang sudah ditentukan oleh panitia.
“Kebetulan di daerahnya anak-anak dan orang dewasa senang main layang-layang, sekalian saja dibuat lomba ketajaman main layang-layang,” kata Edi kepada trberita.com.
Ia menyebut, dalam penyelenggaraan turnamen layang layang tersebut, pihaknya menggunakan anggaran swadaya dan sumbangsi dari para peserta yang mendaftar dan warga sekitar.
“Satu peserta harus membayar 10 ribu rupiah, dan panitia hanya menyediakan satu layang-layang saja, dan untuk benangnya peserta harus bawa sendiri,” ucapnya.
Adapun peserta yang harus diikuti, kata dia, para peserta yang sudah daftar jika tidak hadir, dianggap gugur, waktu lima menit setelah layang-layang naik apabila tersangkut atau putus dengan lawan mainnya berarti gugur.
“Peserta yang daftar ada 30 orang, panitia kocok terlebih dahulu untuk menentukan lawannya, sekali main 2 orang sampai peserta selesai lalu masuk babak berikutnya sampai final,” terangnya.
Tidak sekadar menggelar perlombaan, juga menyediakan beragam hadiah menarik bagi pemenang lomba.
“Dari uang pendaftaran dan sumbangan warga sekitar panitia menyiapkan hadiah untuk penyemangat peserta lomba dan ini hanya sekedar hiburan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-78,” tandasnya.
“Semoga dengan perlombaan ini sinergitas antara masyarakat bisa semakin bagus lagi,” harapnya.
Perlu diketahui, bermain layang-layang memanglah kegiatan yang sederhana namun sangat menyenangkan.
Seperti yang terjadi di sekitaran Cikarang Pusat, Kabupaten, banyak warga sekitar maupun warga luar dari berbagai umur terlihat tengah asik bermain layang-layang setiap sore. Mereka menyebutnya dengan istilah bermain layangan jepret. Unik bukan Istilahnya?
Jepret merupakan satu dari sekian banyak teknik untuk beradu layangan yang kemudian dijadikan istilah untuk permainan layang-layang.
Sebenarnya diberi nama jepret itu karena tekniknya menggunakan teknik jepret. Jadi nanti kalau sudah saling adu, benang ditarik secepat mungkin supaya layangan lawan putus.
Layangan jepret memang saat ini sedang marak di Jogja, setelah kemarin-kemarin booming layangan lapangan, kali ini layangan jepret juga menarik minat banyak orang.
Bahkan karena minat yang luar biasa dari masyarakat terhadap layangan jepret, banyak komunitas pecinta layangan yang kemudian menggelar turnamen.
Cara bermain layangan jepret sendiri memang tidak berbeda jauh dari bermain layangan aduan yang lain. Yang membedakan adalah layangan jepret tidak diterbangkan terlalu tinggi, benangnya harus sering ditarik ulur, dan ukuran layangannya yang relatif kecil.