Triberita.com, Kabupaten Bekasi –
Puluhan mahasiswa yang tergabung dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Ekadharma Indonesia turun kejalan mengadakan aksi penggalangan dana korban banjir di simpang SGC Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (02/03/2023).
Koordinator aksi sekaligus Ketua BEM Ekadharma Indonesia, Rizky Ramadhan mengatakan, pihaknya melakukan aksi turun kejalan bentuk rasa empatik mahasiswa terhadap korban terdampak banjir diwilayah Kabupaten Bekasi.
“Kami melakukan aksi bentuk rasa peduli kami sebagai mahasiswa, dimana bencana banjir tahun ini hampir menyeluruh merendam wilayah Kabupaten Bekasi akibat cuaca ekstrim hujan dengan intensitas tinggi,” kata Rizky saat ditemui triberita.com dilokasi Kamis sore.
Rizky menyebut, ada ribuan jiwa yang terdampak banjir salah satunya dari mahasiswa yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah Kabupaten Bekasi.
“Bukan hanya masyarakat umum, ada 30 orang rekan kita dari mahasiswa yang rumahnya terendam sampai saat ini, namun belum mendapatkan bantuan,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya mendesak pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan kultur wilayah Kabupaten Bekasi yang rawan banjir kala musim penghujan tiba.
“Kami berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah Kabupaten Bekasi untuk lebih memperhatikan kondisi sungai yang mulai terjadi pendangkalan,” ucapnya.
“Mengingat kondisi ini sering terjadi di setiap tahun dengan kurun waktu puluhan tahun, pemerintah harus tegas dan cepat tanggap,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Departemen Aksi Sosial dan Advokasi Mahasiswa STIE Ekadharma Indonesia, Heri menjelaskan, aksi turun kejalan tersebut sudah berjalan 3 hari, dana yang terkumpul mencapai jutaan rupiah.
“Aksi solidaritas ini sudah 3 hari kami lakukan bersama rekan-rekan mahasiswa di internal di STIE Ekadharma Indonesia, dan alhamdulilah sudah terkumpul kurang lebih hampir 2 juta rupiah,” jelasnya.
Heri menyebut, aksi sosial seperti ini memang kerap di lakukan, sebagai sesama, dirinya merasakan derita apa yang dirasakan oleh korban terdampak banjir.
“Meskipun jumlahnya tidak seberapa kita ingin saling berbagi dengan sesama. Setidaknya mengobati derita mereka yang rumahnya terendam banjir hampir 5 hari tak kunjung surut,” sebutnya.
Atas musibah yang menimpa di wilayah Kabupaten Bekasi, ini menjadi PR (pekerjaan rumah) pemerintah daerah terkait penanganan banjir diwilayahnya.
“Bencana banjir kerap terjadi di Kabupaten Bekasi hampir setiap tahun, akibat cuaca ekstrim, namun ini menjadi pekerjaan bukan hanya Pemerintah Kabupaten Bekasi saja melainkan kita semua untuk bisa menjadi lingkungan untuk menghindari banjir salah satunya normalisasi sungai dan penumpukan sampah,” tandasnya.
Reporter: Sania / Tisky
Penulis: Abdul Kholilulloh
Video/ Foto: Dodi
