Scroll untuk baca artikel
triberita.com
Banten RayaBerita

Pj Gubernur Al Muktabar Fokuskan Pengendalian Komoditas Penyebab Inflasi

104
×

Pj Gubernur Al Muktabar Fokuskan Pengendalian Komoditas Penyebab Inflasi

Sebarkan artikel ini
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar berdialog dengan Asda II Pemprov Banten, M Yusuf dan Kepala BPKAD Banten Rina Dewiyanti di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Provinsi Banten, secara virtual dipimpin oleh Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir, pada Senin 15 Januari 2024. (Foto : Daeng Yusvin)

Triberita.com | Serang Banten – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, tengah fokus terhadap pengendalian harga komoditas yang secara nasional menjadi penyebab inflasi. Beberapa Komoditas itu, yakni beras, bawang merah, bawang putih, cabai merah dan daging ayam ras.

Diketahui, beras dan cabai merah berdasarkan analisa Badan Ketahanan Pangan (Bapan) menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi pada Desember 2023, beras berada pada posisi 0,53 persen dan cabai merah 0,24 persen.

Al Muktabar mengungkapkan, beberapa waktu lalu komoditas di atas sangat berpengaruh terhadap angka inflasi nasional dan daerah. Namun saat ini kondisinya sudah semakin terkendali meskipun masih memerlukan berbagai upaya.

“Posisinya, sekarang masih ada selisih beberapa persen, jauh lebih turun dibandingkan beberapa waktu sebelumnya,” kata Al Muktabar usai menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi mingguan di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Provinsi Banten, secara virtual bersama seluruh Kepala Daerah yang dipimpin oleh Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir, pada Senin (15/1/2024).

Al Muktabar menjelaskan terkait dengan pengendalian harga beras, dirinya sudah melakukan pemantauan di beberapa titik, seperti di Kecamatan Tanara yang sudah mulai melakukan percepatan gerakan masa tanam padi.

“Untuk bibit dan pupuknya, juga sudah kita ajukan ke pusat,” ujarnya.

Hal yang sama juga dilakukan pada komoditi bawang merah. Meskipun di beberapa lokasi, seperti Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang sudah memasuki masa panen bawang merah, tapi masih dibutuhkan tambahan stok untuk memenuhi kebutuhan.

“Kita sudah melakukan kerja sama dengan daerah champion untuk tambahan stok bawang merah seperti dengan Brebes dan Wonosobo,” ucapnya.

Sedangkan untuk bawang putih, diakui Al Muktabar masih mengandalkan dari stok impor yang dilakukan oleh Kementerian atau Lembaga terkait.

Baca Juga :  Pj Gubernur Banten Serahkan DPA SKPD dan Tandatangani Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2024

“Makanya kita secara rutin melakukan evaluasi Mingguan seperti ini, salah satu tujuannya untuk mengevaluasi kondisi di setiap daerah serta persoalan apa saja yang dihadapi, sehingga bisa diintervensi bersama-sama,” jelasnya.

Secara umum, lanjut Al Muktabar, kondisi inflasi di Provinsi Banten cukup terkendali. Secara month-to-month (m-t-m) Kota Serang yang sebelumnya menjadi sorotan karena cukup tinggi, saat ini sudah menurun di kisaran angka 2,11 persen.

“Tinggal Kota Cilegon dan Kota Tangerang. Kota Tangerang ada kenaikan karena faktor harga avtur pesawat di Bandara Soekarno-Hatta yang notabenenya itu merupakan kewenangan pusat,” pungkasnya.

Facebook Comments
Example 120x600