Triberita.com | Lebak Banten – Sebentar lagi akan berlangsung Pemilu 2024. Setelah pemilihan calon anggota lefislatif itu nanti berlangsung, bukan hal yang tidak mungkin bakal bermunculan Calon Legislatif (Caleg) stres atau terganggu psikologinya akibat tidak terpilih.
Provinsi Banten mengantisipasi maraknya caleg yang stres karena tidak terpilih dalam Pemilu tersebut. Untuk itu, sejumlah rumah sakit di Banten telah menyediakan ruangan khusus, dan juga menyediakan dokter spesialis seperti psikolog dan psikiater.
Salah satunya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo yang lokasinya berada di Jln Iko Jatmiko No. 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyatakan kesiapan untuk menangani Calon Legislatif (Caleg) yang mengalami depresi akibat kekalahan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Rumah sakit ini telah menyiapkan ruangan dan perawatan khusus, termasuk dokter spesialis jiwa, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi caleg yang membutuhkan dukungan kesehatan mental setelah Pemilu.
Kepala Bagian Humas RSUD Adjidarmo, dr Jauhari Assukri, menyatakan bahwa rumah sakit telah menyiapkan ruangan khusus dan perawatan khusus untuk menangani Calon Legislatif (caleg) yang mengalami kegagalan dalam Pemilihan Umum (Pemilu).
Langkah ini bertujuan untuk memberikan dukungan kesehatan mental kepada caleg yang mungkin mengalami depresi atau kesulitan psikologis pasca-Pemilu.
“Kita telah menyiapkan dokter spesialis jiwa, serta akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi caleg yang mengalami depresi usai Pemilu,” ungkap dr Jauhari Assukri, beberapa waktu lalu.
Hal ini kata dia, sebagai komitmen RSUD Adjidarmo dalam memberikan perawatan khusus untuk mendukung kesehatan mental caleg yang mungkin terpukul akibat hasil Pemilu.
Dr. Jauhari Assukri mengungkapkan, sekitar 560 orang Calon Legislatif (Caleg) dari berbagai partai, akan bertarung dalam Pemilu.
RSUD Adjidarmo telah menyiapkan ruangan khusus untuk perawatan intensif jika kondisi kesehatan caleg membutuhkan. Namun, jika tidak diperlukan perawatan intensif, penanganan akan dilakukan melalui rawat jalan.
Dia menegaskan, pihak rumah sakit tidak akan memberlakukan perlakuan khusus bagi caleg yang dirawat karena depresi.
Pendekatan yang diterapkan tetap berdasarkan evaluasi kondisi pasien, menekankan pada penanganan yang sesuai dengan kebutuhan individual tanpa adanya diskriminasi.
“Kalau memang mengalami depresi berat dan membutuhkan penanganan yang serius, maka harus dilakukan perawatan agar kondisi kejiwaannya kembali normal,” kata Dr. Jauhari Assukri.
“Pernyataan ini menekankan, pentingnya perawatan yang tepat dan intensif bagi caleg yang mengalami depresi berat untuk memulihkan kesehatan mental mereka,” sambungnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, sebanyak 126 rumah sakit di Provinsi Banten menyiapkan ruangan khusus untuk calon legislatif yang depresi karena gagal pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024.
Seluruh rumah sakit memiliki tenaga psikiater dalam hal ini dokter spesialis jiwa.
“Kalau ada pasien yang memerlukan rawat inap atau rawat jalan, ada 126 rumah sakit,” ujar dr Ati Pramudji Hastuti
Namun mantan Direktur RSUD Tangerang itu tidak menyebutkan rumah sakit milik pemerintah mana saja yang disiapkan merawat pasien gangguan jiwa
Menurut Ati, potensi meningkatnya jumlah pasien gangguan jiwa setiap tahunnya kerap meningkat apalagi usai pelaksanaan Pileg 2024.
“Kita tahu bahwa ke depan akan lebih banyak mengingat berdasarkan potensi yang ada tingkat masalah kesehatan jiwa dari tahun ke tahun meningkat,” ujarnya.
Rumah sakit, Ati mejelaskan, hanya menerima rawat inap pasien dengan kondisi gangguan kejiawaannya tidak akut atau parah.
Sedangkan pasien dengan kondisinya parah akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa di Jakarta dengan fasilitas lengkap.
Sebab, Pemerintah Provinsi Banten telah menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.
“Kalau akut mengamuk, kita kirim ke Grogol (RSJ),” ujar Ati.