Scroll untuk baca artikel


BeritaHealthKesehatanNews

Tips Kesehatan Beberapa Gejala Stunting yang Harus Diwaspadai dan Cara Untuk Mencegah

167
×

Tips Kesehatan Beberapa Gejala Stunting yang Harus Diwaspadai dan Cara Untuk Mencegah

Sebarkan artikel ini

Kerjasama yang baik antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat yang berjuang untuk meminimalisir potensi stunting

Ilustrasi (Foto: Internet)
Ilustrasi (Foto: Internet)

Triberita.com, Kesehatan – Bertepatan dengan perayaan Hari Gizi Nasional ke-63 pada tanggal (25/ 02/23) yang lalu, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa penurunan prevalensi stunting Indonesia berhasil turun menyentuh angka 21,6%, setelah sebelumnya pada tahun 2021 berada pada angka 24,4%.

Capaian diatas merupakan hasil dari kerjasama yang baik antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat yang berjuang untuk meminimalisir potensi stunting pada generasi penerus Indonesia.

Namun kenyataan, bahwa stunting masih ada di sekitar kita, membuat perjuangan untuk mencegah stunting masih harus terus dilakukan.

Cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah stunting, adalah dengan mengetahui dan memahami gejala stunting yang muncul pada anak. Sehingga penanganan dapat segera dilakukan oleh petugas kesehatan.

Gejala Stunting pada Anak

Berikut ini adalah beberapa gejala stunting pada anak yang harus diwaspadai oleh para orangtua, diantaranya adalah:

  1. Pertumbuhan tulang pada anak yang tertunda
  2. Berat badan rendah apabila dibandingkan dengan anak seusianya
  3. Sang anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya
  4. Proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda / kecil untuk seusianya.
  5. Sering Sakit. Salah satu indikator stunting adalah menurunnya fungsi kekebalan tubuh akibat kurangnya nutrisi dalam waktu berkepanjangan.
  6. Penurunan kemampuan kognitif menjadi salah satu ciri anak stunting yang paling mengkhawatirkan. Stunting bisa mengakibatkan kemampuan kognitif anak menurun, yang ditandai dengan IQ rendah bahkan hingga dikategorikan retardasi mental.
  7. Gangguan Endokrin, Anak stunting bisa mengalami gangguan sistem endokrin tubuh yang memengaruhi metabolisme lemak, Hal tersebut dapat membuat anak stunting cenderung lebih mudah gemuk akibat metabolisme lemak yang terganggu.
  8. Anak yang mengalami stunting jarang melakukan kontak mata dengan orang di sekitarnya, Ini kemungkinan karena anak menjadi minder akibat tumbuh kembangnya berbeda dengan anak seusianya.
  9. Telat Menstruasi, Karena tumbuh kembangnya melambat, masa pubertas anak perempuan yang mengalami stunting juga melambat. Oleh sebab itu, terlambat menstruasi tergolong gejala stunting pada anak.
Baca Juga :  Dugaan Staycation Oknum Perusahaan, Wakil Mentri Ketenagakerjaan Sidak PT KAO Cikarang

Upaya pencegahan untuk mengatasi stunting adalah hal yang utama. Para orangtua diharapkan bisa rutin melakukan pemeriksaan kandungan ke fasilitas kesehatan terdekat, rutin mengkonsumsi Tablet Tambah Darah, serta memenuhi asupan gizi, seperti protein hewani yang baik bagi tumbuh kembang janin.

Remaja putri aktif minum tablet tambah darah 1 tablet seminngu sekali. Pemberian ASI ekslusif pada bayi selama 6 bulan. Bayi di atas enam bulan, diberikan konsumsi protein hewani dan tetap melanjutkan ASI.

Jangan lupa datang ke Posyandu setiap bulan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan serta imunisasi balita.

Sumber: promkes kemkes

Reporter / Penulis: Daeng Yusvin

Editor: Riyan

Facebook Comments
Example 120x600