Triberita.com, Lebak Banten – Fenomena El Nino membawa pengaruh panjangnya musim kemarau tahun ini. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim kemarau masih akan berlangsung hingga Januari 2024 mendatang.
Adapun puncak kemarau, diperkirakan akan terjadi pada September 2023.
Prediksi BMKG teranyar itu disampaikan oleh Ketua Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, setelah menggelar rapat bersama BMKG.
“Hasil rapat terakhir kami dengan BMKG, fenomena El Nino ini akan berlangsung secara moderat, diperkirakan sampai Januari 2024,” katanya, Jumat (25/8/2023).
Febby menjelaskan, untuk musim hujan diprediksi akan mundur karena musim kemarau yang berkepanjangan sebagaid ampak El Nino dan terjadi di beberapa wilayah di Lebak.
“Kemungkinan itu, untuk musim penghujan akan mundur atas fenomena El Nino yang berkepanjangan ini, sehingga musim kemarau juga akan berlangsung cukup panjang, puncaknya bulan September ini,” terangnya.
Dampak kemarau panjang ini perlu diantisipasi. Sebab, fenomena El Nino ini rawan memicu kekeringan dan kebakaran hutan. Perlu antisipasi di lapangan.
“Kebakaran hutan terkait perilaku masyarakat. Misalnya tidak boleh membakar sampah atau apapun di daerah-daerah yang rawan kekeringan,” pesannya.
Masyarakat diminta memanfaatkan air hujan yang terjadi di musim kemarau ini dengan cara ditampung. Karena meski musim kemarau, bukan berarti tidak ada hujan sama sekali. Masih akan ada hujan harian.
Berdasarkan prediksi terkini BMKG, daerah yang rawan mengalami kekeringan di Kabupaten Lebak, akan bertambah.
“Dan perlu diketahui juga, ibu Bupati sudah menandatangani SK tanggap darurat kekeringan sampai bulan September 2023 ini,”jelasnya
Dari data sementara BPBD Lebak, per 25 Agustus 2023, sudah ada 15 Kecamatan di Lebak yang mengalami krisis air bersih.