Scroll untuk baca artikel
triberita.com
BeritaPolitik

Nama-Nama Pengganti Mulai Muncul usai Airlangga Hartarto Mundur dari Jabatan Ketum Partai Golkar

95
×

Nama-Nama Pengganti Mulai Muncul usai Airlangga Hartarto Mundur dari Jabatan Ketum Partai Golkar

Sebarkan artikel ini
Airlangga Hartarto.(Foto: Istimewa)

Triberita.com ǀ Jakarta – Menjadi hari bersejarah bagi Partai Golkar. Airlangga Hartarto, yang telah memimpin partai sejak 13 Desember 2017, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena masa jabatannya seharusnya berakhir pada akhir tahun ini.

Dalam video resmi yang beredar pada Minggu 11 Agustus 2024 pagi, Airlangga menyatakan bahwa keputusannya didasarkan pada keinginan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan segera terjadi.

“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim dan atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, maka dengan ini menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar,” ujar Airlangga.

Surat pengunduran diri tersebut sebenarnya sudah diteken sejak Sabtu, 10 Agustus 2024, dan baru diumumkan ke publik pada keesokan harinya.

Airlangga menegaskan bahwa mekanisme organisasi sesuai ketentuan AD/ART akan dijalankan oleh DPP Partai Golkar untuk memastikan proses transisi yang damai dan tertib, serta tetap menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.

Kini, perhatian publik dan kader partai tertuju pada siapa yang akan menggantikan Airlangga sebagai Ketua Umum. Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Agung Laksono, menyebut beberapa nama yang dinilai layak untuk maju sebagai calon Ketua Umum.

Di antara nama-nama tersebut, Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo (Bamsoet), Firman Soebagyo, dan Bobby Adhityo Rizaldi muncul sebagai kandidat potensial. Ketiga nama pertama saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, sementara Bobby adalah Ketua DPP Partai Golkar.

“Ya di situ ada Agus Gumiwang, ada Bambang Soesatyo, yang artinya (keduanya) adalah pengurus-pengurus Partai Golkar di DPP sekarang ya. Kemudian, ada juga pengurus lainnya, ada Pak Bobby, ada Pak Firman Soebagyo, banyak yang bisa jadi dipilih dari dalam pengurus,” kata Agung Laksono seperti dilansir dari Antara, Minggu (11/8/2024).

Baca Juga :  Breaking News..! Jalur Tengkorak Ciater Subang Makan Korban Lagi, 11 Orang Tewas Kecelakaan Maut Bus Wisata

Meski demikian, keputusan akhir mengenai siapa yang akan menggantikan Airlangga sebagai Ketua Umum akan diputuskan melalui Musyawarah Nasional (Munas) yang akan datang.

Tak hanya itu, muncul juga perbincangan tentang biaya yang dibutuhkan untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, pernah mengungkapkan bahwa untuk menjadi Ketua Umum Golkar, seseorang harus memiliki modal yang besar, sekitar Rp500 hingga Rp600 miliar. Meskipun begitu, Jusuf Kalla tidak merinci untuk apa saja uang sebesar itu dibutuhkan.

Keputusan Airlangga untuk mundur dari jabatannya tentu akan membawa perubahan besar di tubuh Partai Golkar, terutama menjelang transisi pemerintahan yang akan datang. Kini, seluruh kader dan simpatisan partai menanti siapa yang akan melanjutkan tongkat kepemimpinan partai beringin ini.

Facebook Comments
Example 120x600