Scroll untuk baca artikel
Bekasi RayaBeritaSocial Media

Miris, Puluhan Warga Bersihkan Tumpukan Sampah di Kali Cikarang Serenceng Hilir Bekasi

124
×

Miris, Puluhan Warga Bersihkan Tumpukan Sampah di Kali Cikarang Serenceng Hilir Bekasi

Sebarkan artikel ini

Puluhan masyarakat di Desa Sukaringin, inisiatif membersihkan tumpukan sampah di sepanjang kali

Triberita.com, Kabupaten Bekasi -Pasca video viral di jejaring platform media sosial (medsos), puluhan masyarakat di Desa Sukaringin, inisiatif membersihkan tumpukan sampah di sepanjang kali Cikarang Serenceng Hilir, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (03/09/2023) pagi.

Pada berita sebelumnya, ‘Viral, Petani Kekurangan Air Justru Dikirim Sampah di Sepanjang Kali Cikarang Hilir Bekasi’ warga digegerkan dengan kiriman bah sampah berjubel di sepanjang kali Cikarang Serenceng Hilir ditengah cuaca ekstrim.

Pada bencana kekeringan tahun ini, para petani dibuat kesal, pasalnya, bukannya air yang didapat, justru kiriman sampah yang diduga dibuang (dari hulu) dengan sengaja oleh sejumlah oknum tidak bertanggung di wilayah UPTD 2 Kabupaten Bekasi.

Tak sedikit wargapun protes dengan kurangnya perhatian dan pengawasan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dalam menangani permasalahan sampah dibantaran sungai yang tak kunjung usai.

“Hari ini kami melakukan kerja bakti inisiatif warga, karena wilayah ini tumpukan sampah tak kunjung usai, bicara wilayah Sukaringin ini stok air dari daerah Cikarang kecil sekali, sehingga tumpukan sampah dari daerah Sukatani turun kesini lantaran tidak ada air sehingga terjadi pendangkalan sungai,” kata Kepala Desa Sukaringin, Royadi Pratama saat ditemui ditengah kegiatan bersih-bersih sungai, Minggu pagi.

Ia menyebut, terkait pengairan di wilayah Kabupaten Bekasi, kata Royadi, kurang perhatian dari Pemkab Bekasi terhadap para petani, yang mengakibatkan puluhan hektare sawah mengalami kekeringan hampir mendekati kematian pertumbuhan.

“Untuk itu kami memohon kepada Pemkab Bekasi khususnya Pj Bupati Bekasi dan Dinas terkait yang berhubungan dengan air untuk serius dan segera atasi permasalahan ini,” ungkapnya.

Saat disigung terkait video viral, pihaknya membenarkan kejadian tersebut, dirinya mengatakan kondisi saat ini diperparah dengan banyaknya tumpukan limbah yang dibuang ke bantaran sungai.

Baca Juga :  Jeritan Korban Banjir di Kabupaten Bekasi, Warga Cabang Bungin kini Dihantui Bank EMOK

“Betul adanya dan ini kondisi sebenernya. Kendalanya satu sampah dari atas turun kesini dan kurang air (kekeringan), sekarang DLH mau bekerja gimana sedangkan air tidak ada. Padahal masyarakat Sukaringin ini udah berusaha CBL mercesuar sudah di bendung pintu air yang arah ke serenceng itu tidak benar tolong di perbaiki agar kouta air yang mengalir diwilayah ini lebih besar,” tegasnya.

“Solusinya permasalahan ini pintu air Cikarang Tunggak Jati itu diperbaiki agar air yang mengalir kesini lebih besar sementara air banyak yang terbuang ke CBL maka dari itu lebih baik di perbaiki supaya di manfaatkan oleh petani,” sambungnya.

Pihaknya menghimbau, kepada pemangku kebijakan dalam hal ini Pemkab Bekasi untuk segera mengatasi permasalah tersebut, jika hal ini dibiarkan maka akan berdampak buruk bagi masyarakat.

“Kalau tidak maka besar kemungkinan masyarakat di Bekasi Utara ini kelaparan, lemahnya pengawasan tidak ada kerjaan yang di tuntaskan. Sementara itu Dinas terkait kerjaannya apa,” ujarnya.

Sementara itu, hal yang sama dikeluhkan Sanan Efendi, petani Sukaringin, ia mengklaim, jangankan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, untuk kebutuhan area persawahan saja sulit didapat.

“Masyarakat diwilayah Sukaringin ini sangat kesulitan mendapatkan air bersih, untuk mandi dan buang air kecil pun sulit,” keluhnya.

Ia menjelaskan, ditahun 2020 silam, petani sangat mudah mendapatkan air, lantaran dipengairan oleh dinas terkait dibuatkan sistem buka tutup pintu dan dilakukan pengawasan untuk mempermudah petani mendapatkan air disepanjang kali Serenceng Cikarang Hilir.

“Tahun lalu air lancar ketika itu di jatah dengan dinas pengairan ketika air dijatah ke Desa Sukaringin pihak dinas turun mengawal dari hulu ke hilir (dari depan sampai ujung sini) dan itu bagi kami solusi tepat untuk para petani,” jelasnya.

Baca Juga :  Berniat Kabur, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Seorang Wanita Di Cengkareng

“Sejauh ini tidak ada pengawasan dari pengairan sehingga kami sampai kekeringan seperti ini berbeda dengan dulu, kalau dulu kita di kawal dari hulu ke hilir dan tidak ada keributan dengan Petani satu dengan petani lainnya. Dan kemarin kita para petani terjadi insiden sedikit keributan kareena petani disana juga butuh air,” tandasnya.

Dilokasi yang sama, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Nayu Kulsum, mengatakan, terdampak bencana kekeringan akibat curah hujan rendah pada musim kemarau ekstrem yang dipicu fenomena El Nino tahun ini.

“Tadi saya melihat langsung kondisi di kali Serenceng Cikarang Hilir ini, selain sulitnya air juga volume tumpukan sampah yang menjadi kendala menutup saluran sungai,” kata Nayu.

Ia menjelaskan, sungai dilokasi selain dari pada untuk pengairan persawahan, juga digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Kendati demikian, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungan untuk tidak membuang sampah ke aliran sungai.

“Selain untuk pengairan persawahan para petani, fungsi sungai disini juga digunakan warga untuk menyuci pakaian, mandi da lainnya. Maka saya himbau di Sukaringin ini mari selalu menjaga kebersihan lingkungan, terkait kesulitan air nanti kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait semoga musibah kekeringan ini cepat teratasi,” jelasnya.

Kedepannya, kata dia, untuk mengantisipasi terjadinya musim kemarau, pihaknya juga menghimbau kepada para petani untuk alih komoditas dan rotasi tanaman, agar para petani tidak hanya menanam padi di musim kemarau ini.

“Kami juga himbau kedepannya, agar para petani alih tanaman supaya tidak hanya menanam padi ketika di musim rendeng (kekeringan) dan beralih ke tanaman palawija dan itu solusi untuk mengatasi kekeringan ini,” ujarnya.

“Kami juga tadi memberikan bibit jagung kepada para petani di Desa Sukaringin, karena kalau jagung ini butuh airnya sedikit,” tandasnya.

Facebook Comments
Example 120x600