Triberita.com, Pandeglang Banten – Sebanyak 1.500 tenaga honorer di lingkungan Pemkab Pandeglang telah bersiap, dan akan menggelar aksi demo ke Jakarta, pada Senin (7/8/2023), besok.
Adapun Aksi demo atau unjuk rasa dilakukan oleh tenaga honorer di Kabupaten Pandeglang, dalam rangka menyampaikan tiga tuntutan, yaitu mengangkat semua honorer menjadi PNS tanpa melalui tes, mendesak Presiden Jokowi agar menerbitkan PP terbaru berkaitan pengangkatan honorer menjadi PNS atau PPPK, dan ketiga, memberikan hak sama berkaitan dengan Afirmasi kepada seluruh honorer untuk seleksi PNS dan PPPK.
Ketua Forum Honorer Teknis Administrasi Kabupaten Pandeglang, Yosep Gumilar mengatakan, jumlah tenaga honorer yang akan ikut aksi demo ke Jakarta kurang lebih sebanyak 1.500 orang.
“Alhamdulilah hasil rapat terakhir bersama pengurus dan para koordinator masing – masing OPD dan kecamatan, kita fiksnya jumlah yang berangkat kurang lebih sebanyak 1.500 orang. Dengan kendaraan sebanyak 23 unit kendaraan,” katanya.
Yosep menjelaskan, jenis kendaraan menjadi armada angkutan beragam, terdiri dari BUS, Elf tiga perempat. Dengan waktu keberangkatan sekira pukul 03.00 WIB.
“Kita berangkat dari Pandeglang jam tiga pagi supaya tidak terjebak macet. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Bupati dan Sekretaris Daerah, sudah mensuport perjuangan kami,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta tidak melarang tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, Provinsi Banten, yang akan menggelar aksi demo ke Jakarta. Pada Senin (7/8/2023), besok.
Aksi demo atau unjuk rasa akan dilakukan oleh tenaga honorer di Kabupaten Pandeglang dalam rangka menyampaikan tiga tuntutan.
Menurut Sekda Pandeglang Ali Fahmi Sumanta, aksi demo tenaga honorer ke Jakarta mungkin menyampaikan aspirasinya.
“Mereka mungkin menyampaikan aspirasinya, kalau di kita kan mungkin efeknya sedikit, sedangkan kalau di pusat, kan mungkin didengar oleh bapak kementerian, bapak pejabat yang berpengaruh. Saya bukan artinya tidak melarang, yang penting sampaikan aspirasi dengan baik,” katanya. Pada Minggu (6/8/2023).
Sekda Fahmi menjelaskan, aspirasi disampaikan tapi agar tidak keluar dari kontek anarkis, dan mau menang sendiri. Paling penting mau menyampaikan aspirasinya dengan baik dan benar.
“Mudah mudahan ikhtiar mereka didengar langsung oleh pemangku kebijakan. Kalau di sini kan mereka juga mungkin sedikit peluangnya, kalau di pusat mudah-mudahan apa yang mereka keluhkan dan apa yang mereka sampaikan bisa didengar, itu yang paling utama. Saya berharap, dan mudah-mudahan upaya mereka Allah SWT merestui,”katanya.
Fahmi mengaku kasihan jika tenaga honorer dihapuskan, karena pengabdian mereka sangat luar biasa.
“Jadi saya tau persis, bagaimana harapan mereka berharap sekali. Kalau bagi saya pribadi, mereka menggelar aksi tidak akan semuanya (mogok kerja). Artinya bukan apa apa, mereka juga mengatur tidak semua, saya kira, saya yakin mereka juga perwakilan, tetapi intinya mudah-mudahan upaya dan ikhtiar mereka ini bisa ada respon yang positif lah,” katanya.
Fahmi menegaskan, apabila menyuarakan aspirasinya di daerah itu jauh. Oleh karenanya, mereka menggelar aksi ke Jakarta agar aspirasinya bisa lebih di dengar karena dekat pemangku kebijakannya.
“Seperti begini, sekarang kalau kita jauh ini kan kemungkinan (respon didengarnya tipis). Kalau dekat mudah – mudahan segera terdengar, apalagi kan pemangku kebijakan di pusat semua, saya kira begitu,” terangnya.
Diakui Sekda, sejauh ini keberadaan honorer jelas sangat membantu.
“Bagi saya, melihat di kondisi OPD yang maksimal itu, kebanyakan non ASN atau tenaga honorer saya kira sangat terbantulah. Salah satunya teman – teman bidang keamanan di Satpol PP, coba lihat mana yang dari PNS, honorer dari segi pengamanan apalagi dari segi administrasi di Kominfo Setda banyak sekali di BKD juga sama, ketuanya forum honorer itu ketuanya Yosef juga sama masih honorer,” katanya.
Sekda Fahmi menegaskan, aspirasi tenaga honorer perlu diperjuangkan. Demi nasib masa depan mereka dan keluarganya.
“Saya pasti harus perjuangkan kalau soal itu sih, karena kaitan apapun juga mereka berharap ada kebijakan yang berpihak kepada mereka. Itu yang saya harapkan, mohon maaf saya ini baru menduga mereka punya itikad baik, mereka hanya mau menyampaikan aspirasi itu kita dukung, artinya mungkin mogok tapi ada perwakilan mudah-mudah ikhtiar mereka di dengar, karena kasihan mereka kalau tak ada mereka kita tidak terbantu. Mohon maaf jujur saya katakan,” katanya.