Triberita.com | Serang Banten – Jejaring relawan Jarwo Center Indonesia di wilayah Banten bergerak untuk mengingatkan pelaksanaan Pilpres 14 Februari 2024 di wilayah provinsi tempat kelahiran Wapres Ma’ruf Amin ini, agar menghindari kecurangan.
Sebab, bila tetap terjadi curang dikhawatirkan bisa memperkeruh tensi politik nasional pasca pemilu.
Ketua Umum Jarwo Center Indonesia (JCI), Budi Mulyawan, Ketua Aing Jarwo Banten, Yusvin M Karuyan, ikut hadir dalam acara Nobar bersama ratusan Milenial Ganjar – Mahfud Banten.
“Kami ingatkan, jangan sepelekan peringatan yang marak di masyarakat terkait adanya gejala mencurangi Pilpres maupun Pileg dari pihak-pihak tertentu,” tegas Budi Mulyawan usai acara nonton bareng (Nobar) Milenial dan Gen Z untuk film ‘Budi Pekerti’ di Theater Cinepolis Mall of Serang, Kota Serang, Provinsi Banten, Jumat (19/01/2024).
“Jika tetap nekat melakukan Pemilu curang, kami khawatir akan memantik kekecewaan masyarakat untuk chaos dimana-mana, mirip tragedi menggulingkan Presiden Soeharto tahun 1998 yang diawali adanya Pemilu curang tahun 1997,” sambung Budi Mulyawan, yang akrab disapa Cepi.
Cepi yang memiliki jaringan relawan Jarwo menyebar di seluruh Indonesia, termasuk luar negeri ini menyampaikan peringatan kerasnya di depan pengurus relawan ‘Aing Jarwo Banten’, selaku penyelenggara Nobar ‘Budi Pekerti’ di Banten.
Ia bersama pengurus Jarwo Center Indonesia sengaja datang di Banten, meresmikan Nobar dihelat relawan di bawah naungan JCI.
Antusiasme milenial Banten tak terbendung menyaksikan film bertemakan pesan moral tentang pentingnya generasi muda mewarisi mental budi pekerti yang merupakan khas budaya Indonesia. Nampak hadir kader unggulan Srikandi PDI Perjuangan Banten, Nia Purnamasari, SPd, yang juga maju Caleg DPRD Banten dari Dapil Kota Serang.
“Pesan moral pentingnya budi pekerti di film ini, juga kita tujukan kepada semua pihak yang terlibat dalam Pilpres 2024, termasuk penyelenggara pemilu,” kata Yusvin M Karuyan, menambahkan.
Yusvin berkeyakinan masyarakat Banten, termasuk kalangan milenial semakin sadar untuk kritis menghadapi kemungkinan adanya kecurangan, terutama saat menghadapi pencoblosan dan pengumpulan data saat Pemilu nanti.
“Kami sangat optimistis jika tidak terjadi kecurangan, pasangan nomor urut 03 Ganjar-Mahfud akan menang di Banten. Apalagi, Pak Cawapres ketika ikut hadir di acara HUT ke 51, PDI Perjuangan terkesan mendukung Ganjar-Mahfud,” kata Yusvin.
Keresahan Jelang Pemilu
Cepi mengaku prihatin mencermati suhu politik yang semakin panas menjelang Pemilu serentak 14 Februari 2024.
Apalagi, kata dia, keresahan efek politik pemilu yang kurang sehat semakin menumpuk. Di satu sisi, kekecewaan masyarakat belum pupus soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang terbukti melanggar etik hingga meloloskan Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres-nya Prabowo.
Di sisi lain, lanjut dia, kejadian dugaan kecurangan-kecurangan terus bermunculan. Bahkan, terbaru di luar negeri seperti Malaysia terbongkar ada oknum perwira BIN yang memanipulasi pengiriman surat suara.
“Belum lagi, Bansos di banyak daerah dimanfaatkan untuk alat kampanye Paslon Prabowo-Gibran. Ditambah lagi pelanggaran menggerakkan aparat pemerintah paling bawah, yakni lurah-lurah untuk jadi mesin politik memenangkan Prabowo-Gibran,” ungkap Cepi.
Cepi juga memperingatkan fenomena munculnya petisi 100 berniat memakzulkan Presiden Jokowi agar tidak dipandang sebelah mata.
Apalagi, kata Cepi lagi, yang terlibat dalam petisi terdapat sejumlah perwira tinggi baik TNI maupun Polri. Alasan petisi, karena kecewa terhadap Jokowi yang dianggap menciderai demokrasi pemilu.
Jokowi dianggap cawe-cawe dari mulai pelanggaran konstitusi terkait putusan MK tentang syarat usia capres dan cawapres, hingga lolosnya Gibran mendampingi Prabowo. Kemudian juga soal kampanye PSI yang dipimpin putra keduanya Kaesang di TV nasional, dan menggerakkan instansi strategi jajarannya untuk memenangkan Paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran.
“Bahkan yang membuat miris, belakangan muncul video viral seorang jenderal purnawirawan bintang tiga dari kesatuan marinir, Suharto terang-terangan mengajak menggulingkan Jokowi,” ungkap Cepi.
Cepi yang juga Ketua Umum Komunitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan) ini mempertegas, masih banyak lagi pernyataan kecewa dari pensiunan perwira tinggi lain. Kata dia, ini memprihatinkan jika tidak adanya solusi kearifan dari Presiden Jokowi sebagai pimpinan tertinggi nasional.
“Kami khawatir, Pak Jokowi semakin jauh masuk jebakan politik kekuatan asing yang jauh hari melancarkan skenario politik memecah belah bangsa ini,” kata Cepi.
Dirinya berharap Ganjar-Mahfud menang, sehingga perpecahan bangsa tidak terjadi.
“Sayang, kalau legacy yang ditinggalkan bukan sebagai negarawan yang benar-benar disegani dunia. Tapi, sebaliknya, justru dijerumuskan kekuatan global,” pungkas Cepi.