Triberita.com, Kabupaten Bekasi – Pasca banjir yang hampir dua pekan merendam sebagian wilayah Kabupaten Bekasi menyebabkan ribuan hektar sawah rusak parah hingga menyebabkan petani merugi.
Kini para petani sudah kembali turun untuk menggarap sawahnya Namun kerugian materi yang dialami petani pasca banjir sangat besar,, sekarang mereka kesulitan modal karena harus mengeluarkan biaya lagi untuk menggarap sawahnya,
Turunnya bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten.Bekasi melalui Dinas pertanian berupa bibit dan pupuk hayati cair ,dirasa belum merata pembagiannya. Bahkan masih banyak petani yang terdampak banjir belum menerima bantuan tersebut
Seperti yang dialami Sadih (48) petani asal Kampung Pulo Tanjung, Desa Sindangsari, Kecamatan Cabang bungin, Kabupaten Bekasi, dirinya mengaku sampai saat ini belum menerima bantuan dari Dinas Pertanian.
“Kami kesulitan modal, musim tanam lalu sudah keluar biaya. Sekarang mau tanam lagi harus mengeluarkan biaya lagi. Sedangkan untuk bantuan sampai saat ini belum dapat” ungkapnya, kepada triberita com Minggu (19/03/2023).
Sadih menjelaskan, akibat banjir banyak petani mengatlami kerugian karena tanaman padi rusak terendam banjir. yang dialami para petani terdampak banjir
.”Kerugian bervariatif tergantung luas lahan sawahnya, kalo lahannya sedikit kerugian lebih kecil. Tapi kalau lahannya luas kerugian tentunya semakin besar,” bebernya.
.Senada diungkapkan Saar (56) dirinya mulai turun menggarap karena takut ketinggalan musim tanam, lantas Dia mengungkapkan para petani yang terdampak banjir tidak mau menunggu datangnya bantuan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk menggarap sawahnya kembali,mereka harus cari biaya lagi,agar sawahnya bisa digarap kembali
“Ya kalo harus nunggu bantuan dari Pemerintah ya kelamaan, bisa jadi nanti panennya ga bareng ketinggalan sama petani yang lain. Terus juga namanya bantuan ya pasti ga seberapa, ya tetap aja petani harus cari biaya tambahan juga,” tukasnya.
Diketahui Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi telah mendistribusikan bantuan benih padi ke 18 Kecamatan di Kabupaten Bekasi secara bertahap.
Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Dodo menjelaskan, bahwa bantuan benih pasca banjir tersebut berasal dari pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Bekasi.
“Bantuan benih kita ambil dari dua sumber, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan program Peningkatan Intensitas Pertanaman (PIP). Namun bantuan dari APBD belum bisa kami gunakan sehingga program PIP yang kami jalankan terlebih dahulu,” ujarnya, pada Jum’at (09/04/21) di Kantor Dinas Pertanian.
Mengingat beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi mulai memasuki masa setelah panen, Dodo menyebutkan, Dinas Pertanian telah berhasil mendistribusikan sekitar 173 Ton benih padi.
“Total ada 18 Kecamatan berikut yang relokasi, sudah kami distribusikan bantuan dari PIP dengan total sekitar 173 ton,” ujarnya.
Program Peningkatan Intensitas Pertanaman (PIP) sendiri adalah program dari Kementerian Pertanian untuk meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP).sumber dikutip dari
Bekasikab.go.id.